Apakah karena
mengingat
para kekasih
di Dzi Salam
۞
Kau campurkan
air mata
yang mengalir
dari
bola mata
dengan darah
ِأَمِنْ تَذَكُّـرِ جِيرَانٍ بِذِى سَـلَم ۞ مَزَجْتَ دَمْعاً جَرَى مِن مُقلَةٍ بِدَم
Apakah karena mengingat para kekasih di Dzi Salam, Kau campurkan air mata yang mengalir dari bola mata dengan darah?
Ataukah
karena angin
berhembus
dari
arah
Kadzhimah
۞
Dan kilat
berkilau
di kegelapan
Idham
ِأَمْ هبَّتِ الرَيحُ مِنْ تِلْقَاءِ كَاظِمَةٍ ۞ وَأَوْمَضَ البَرْقُ فيِ الظَّلْمَاءِ مِنْ إِضَم
Ataukah karena angin berhembus dari arah Kadzhimah? Dan kilat berkilau di kegelapanIdham
Lalu mengapa
kedua matamu
bila kau mengatakan
tinggalkan (tangisan)
maka ia tetap basah
۞
Dan mengapa
hatimu
bila kau mengatakan
sadarlah
maka ia tetap gelisah
ِفَمَا لِعَيْنَيْكَ إنْ قُلْتَ اكْفُفَا هَمَتَا ۞ وَمَا لِقَلْبِكَ إنْ قُلْتَ اسْتَفِقْ يَهِم
Lalu mengapa kedua matamu bila kau mengatakan tinggalkan (tangisan) maka ia tetap basah? Dan mengapa hatimu bila kau mengatakan sadarlah maka ia tetap gelisah
Apakah orang yang rindu
itu menyangka
bahwa
rindu itu
tersimpat
۞
di antara (air mata)
yang mengalir
darinya
dan (hati) yang menyala
أَيَحْسَبُ الصَّبُّ أَنَّ الحُبَّ مُنْكَتِـمٌ ۞ مَا بَيْنَ مُنْسَجِمٍ مِنْهُ وَمُضْطَرِم
Apakah orang yang rindu itu menyangka bahwa rindu itu tersimpat di antara (air mata) yang mengalir dan (hati) yang menyala.
Jika bukan
karena cinta
takkan kau tangisi
reruntuhan
rumah
۞
Dan takkan pula
kau bergadang
karena mengingat
pohon Ban
dan gunung
لَوْلَا الْهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمْعاً عَلَى طَلَلٍ ۞ وَلَا أَرِقْتَ لِذِكْرِ البَانِ وَالعَلَـمِ
Jika bukan karena cinta takkan kau tangisi reruntuhan rumah. Dan takkan pula kau bergadang karena mengingat pohon Ban dan gunung
Gimana
kau inkari
cinta
setelah
bersaksi
۞
atas kamu.
adilnya
air mata
dan derita itu
فَكَيْفَ تُنْكِرُ حُباً بَعْدَ مَا شَهِدَتْ ۞ بِهِ عَلَيْكَ عُدُولُ الدَّمْعِ وَالسَّقَمِ
Gimana kau inkari cinta, setelah adilnya air mata dan derita itu bersaksi atas kamu.
Kesedihan
menimbulkan
dua garis
tangis
dan sakit
۞
bagaikan
mawar kuning
di kedua pipimu
dan pohon anam (yang bertangkai merah).
وَأَثْبَتَ الوَجْدُ خَطَّيْ عَبْرَةٍ وَضَنَى ۞ مِثْلَ البَهَارِ عَلَى خَدَّيْكَ وَالعَنَم
Kesedihan menimbulkan dua garis tangis dan sakit. bagaikan mawar kuning di kedua pipimu dan pohon anam (yang bertangkai merah).
Memang
datang di waktu malam
bayangan
orang yang aku cinta
lalu membangunkan aku.
۞
Cinta
menghalangi
kenikmatan
dengan rasa sakit
نَعَمْ سَرَى طَيْفُ مَنْ أَهْوَى فَأَرَّقَنِي ۞ وَالحُبُّ يَعْتَرِضُ اللَّذَّاتِ بِالأَلَمِ
Memang! bayangan orang yang aku cinta datang di waktu malam, lalu membangunkan aku. Cinta menghalangi kenikmatan dengan rasa sakit.
Wahai pencaciku
karena cinta
mati
aku memohon maaf
۞
kepadamu
seandainya kau
telah adil
kau takkan mencelaku.
يَا لَائِمِي فِي الهَوَى العُذْرِيِّ مَعْذِرَةً ۞ مِنَّي إِلَيْكَ وَلَوْ أَنْصَفْتَ لَمْ تَلُمِ
Wahai pencaciku karena cinta mati! aku memohon maaf kepadamu. seandainya kau adil, kau takkan mencelaku.
menjalar kepadamu
semoga keadaanku
rahasiaku tidak
tertutupi
۞
bagi para pengadu domba
dan penyakitku
belum sembuh
عَدَتْكَ حَالِي لَا سِرِّي بِمُسْتَتِر ۞ عَنِ الوُشَاةِ وَلَا دَائِي بِمُنْحَسِم
semoga keadaanku menjalar kepadamu. rahasiaku tidak tertutupi bagi para pengadu domba. dan penyakitku belum sembuh.
Begitu tulus
nasihatmu
tetapi
aku tidak
mendengarnya
۞
sesunggunya
pecinta itu
dari para pencaci
tuli
مَحَضْتَنِي النُّصْحَ لَكِنْ لَسْتُ أَسْمَعُهُ ۞ إنَّ المُحِبَّ عَنِ العُذَّالِ فِي صَمَمِ
Begitu tulus nasihatmu, tetapi aku tak mendengarnya. sesunggunya pecinta itu tuli dari para pencaci.
sesungguhnya
Aku curiga
yang menasehati itu
uban
mencercaku
۞
dan uban
paling jauh
dalam
menasehati itu
dari tuduhan.
إن!ِى اتَّهَمْتُ نَصِيحَ الشَّيْبِ فِي عَذِلِي ۞ وَالشَّيْبُ أَبْعَدُ فِي نُصْحٍ عَنِ التُّهَمِ
Aku menuduh uban yang menasehati itu mencercaku, dan uban dalam menesahiti itu paling jauh dari tuduhan.
karena sesunggunya nafsu
yang memerintahkan ku
kejelekan itu
tak tersadarkan
۞
Sebab bodohnya
tentang peringatan
uban
dan kerentaan
فَإنَّ أَمَّارَتِي بِالسُّوءِ مَا اتَّعَظَت ۞ مِنْ جَهْلِهَا بِنَذِيرِ الشَّيْبِ وَالهَرَم
karena sesunggunya nafsu yang memerintahkan ku kejelekan itu tak tersadarkan. Sebab bodohnya tentang peringatan uban dan kerentaan.
dia tidak mempersiapkan
amal
baik
untuk menjamu
۞
tamu
yang bersemayam
di kepalaku
tanpa
rasa malu.
وَلَا أَعَدَّتْ مِنَ الفِعْلِ الجَمِيلِ قِرَى ۞ ضَيْفٍ أَلَمَّ بِرَأسِي غَيْرَ مُحْتَشَم
dia tidak mempersiapkan amal baik untuk menjamu tamu yang bersemayam di kepalaku tanpa rasa malu.
Jika aku
telah mengetahui
bahwa aku
tak menghormati uban
۞
maka aku sembunyikan (uban yang seperti)
rahasia
yang nampak
darinya
dengan semir
لَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ أَنِّي مَا أُوَقِّرُهُ ۞ كَتَمْتُ سِراًّ بَدَا لِي مِنْهُ بِالكَتَمِ
Jika aku tahu bahwa aku tak menghormati uban maka aku sembunyikan (uban yang seperti) rahasia yang nampak dengan semir.
Siapakah
yang dapat
mengembalikan
nafsu
dari
kesesatanya
۞
Sebagaimana
kuda liar
dikendalikan
yang dikekang
dengan tali
مَنْ لِي بِرِّدِّ جِمَاحٍ مِنْ غَوَايَتِهَا ۞ كُمَا يُرَدُّ جِمَاحُ الخَيْلِ بِاللُّجُمِ
Siapakah yang dapat mengembalikan nafsu dari kesesatanya? Sebagaimana kuda liar dikendalikan dengan tali kekang.
Maka jangan
mencari pecahnya
dengan maksiat
keinginan
nafsu tersebut
۞
Sebab makanan itu
memperkuat
keinginan
orang rakus
فَلَا تَرُمْ بِالمَعَاصِي كَسْرَ شَهْوَتِهَا ۞ إنَّ الطَّعَامَ يُقَوِّي شَهْوَةَ النَّهِمِ
Maka jangan mencari pecahnya keinginan nafsu dengan maksiat. Sebab makanan itu memperkuat keinginan orang rakus.
Nafsu
bagaikan bayi
bila kau membiarkannya
ketika tumbuh besar
maka
۞
tetap suka
menyusu
dan jika engkau pisah dia
maka ia akan terpisah
وَالنَّفْسُ كَالطِّفْلِ إنْ تُهْمِلْهُ شَبَّ عَلَى ۞ حُبِّ الرَّضَاعِ وَإنْ تَفْطِمْهُ يَنْفَطِمِ
Nafsu bagai bayi, bila kau biarkan maka ia besar tetap suka menyusu. dan jika engkau pisah dia, maka ia akan terpisah
Maka jauhkan
hawa nafsu
dan Jangan memberi
kekuasaan dia
۞
sesungguhnya
hawa nafsu
selagi berkuasa itu
akan membunuh
atau mencela
فَاصْرِفْ هَوَاهَا وَحَاذِر أَنْ تُوَلِّيَهُ ۞ إنَّ الهَوَى مَا تَوَلَّى يُصْمِ أَوْ يَصِمِ
Maka jauhkan hawa nafsu. Jangan memberi kekuasaan dia. senungguhnya hawa selagi berkuasa itu akan membunuh atau mencela
Dan gembalakanlah
nafsu
karena dalam amal nafsu
seperti hewan ternak
۞
dan jika
ia
menikmati
tempat gembalaan
maka jangang
kau gembalakan
وَرَاعِهَا وَهْيَ فِي الأعْمَالِ سَائِمَةٌ ۞ وَإنْ هِيَ اسْتَحْلَتِ المَرْعَى فَلَا تَسِمِ
Dan perhatikan nafsu ketika ia lagi digembalakan di amal, dan jika ia menikmati tempat gembalaan, maka jangang kau gembalakan.
Banyak
ia baguskan
kelezatan
bagi seseorang
untuk membunuhnya
Tanpa ia sadar
sesunggunya
۞
karena itu
racun
berada di makanan
كَمْ حَسَّنَتْ لَذَّةً لِلْمَرْءِ قَاتِلَةً ۞ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَدْرِ أَنَّ السُّمَّ فِى الدَّسَم
Banyak ia baguskan kelezatan bagi seseorang untuk membunuhnya. Tanpa ia sadar sesunggunya racun berada di makanan
Takutlah
penyusup
yang lapar
dan kenyang
۞
Terkadang
kelaparan
lebih berbahaya
daripada kekenyangan
وَاخْشَ الدَّسَائِسَ مِنْ جُوعٍ وَمِنْ شِبَعٍ ۞ فَرُبَّ مَخْمَصَةٍ شَرٌّ مِنَ التُّخَمِ
Takutlah penyusup yang lapar dan kenyang. Terkadang kelaparan lebih berbahaya dari pada kekenyangan
Deraikanlah
airmata
dari
mata
yang penuh dosa
۞
rasa sesal
dan kecewa
peliharalah
karena dosa
وَاسْتَفْرِغِ الدَّمْعَ مِنْ عَيْنٍ قَدِ امْتَلَأَتْ ۞ مِنَ المَحَارِمِ وَالْزَمْ حِمْيَةَ النَّدَمِ
Deraikanlah airmata, dari mata yang penuh dosa, dan tetapilah penyesalan yang menjaga.
Lawanlah
nafsu
dan setan
dan durhakai keduanya
۞
dan jika
mereka
tulus kepadamu
memberi nasehat
maka engkau harus mencurigai
وَخَالِفِ النَّفْسَ وَالشَّيْطَانَ وَاعْصِهِمَا ۞ وَإنْ هُمَا مَحَّضَاكَ النُّصْحَ فَاتَّهِمِ
Lawanlah nafsu dan setan, dan durhakai keduanya, dan keduanya memurnikan nasehat kepadamu maka mencurigai lah
dan Janganlah
engkau taat
kepada nafsu dan setan,
baik selaku musuh
atau selaku hakim
۞
Sebab engkau sudah tahu
dengan nyata
bagaimana tipu dayanya
seorang musuh
maupun seorang hakim
وَلَا تُطِع مِنْهُمَا خَصْماً وَلَا حَكَماً ۞ فَأَنْتَ تَعْرِفُ كَيْدَ الخَصْمِ وَالحَكَم
Janganlah engkau taat kepada nafsu dan setan, baik selaku musuh atau selaku hakim Sebab engkau sudah tahu dengan nyata, bagaimana tipu dayanya seorang musuh maupun seorang hakim
Kumohon pengampunan
kepada Allah
atas ucapan
yang tanpa pengamalan
sungguh benar-benar
۞
aku nisbatkan
padanya
anak
bagi orang
mandul
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ مِنْ قَولٍ بِلَا عَمَلٍ ۞ لَقَدْ نَسَبتُ بِهِ نَسْلاً لِذِي عُقُمِ
Kumohon pengampunan kepada Allah, atas ucapan yang tanpa pengamalan. dengan itu, sungguh benar-benar aku nisbatkan anak bagi orang mandul.
Aku memerintahkanmu
kebaikan
namun
aku tidak mengerjakannya
۞
dan tidak istiqomah
Maka tiada guna
ucapanku
kepadamu
maka istiqomahlah
أَمَرْتُكَ الخَيْرَ لَكِن مَا ائْتَمَرْتُ بِهِ ۞ وَمَا اسْتَقَمْتُ فَمَا قَولِى لَكَ اسْتَقِمِ
Aku memerintahkanmu kebaikan, namun aku tidak mengerjakannya dan tidak istiqomah. Maka tiada guna ucapanku kepadamu “itiqomah lah”.
Dan aku tidak menambah kesunahan
sebelum
kematian
datang
۞
Dan aku tidak shalat
kecuali
yang wajib
dan tidak
berpuasa
وَلَا تَزَوَّدْتُ قَبْلَ المَوْتِ نَافِلَةً ۞ وَلَمْ أُصَلِّ سِوَى فَرْضٍ وَلَمْ أَصُمِ
Dan aku tidak menambah kesunahan sebelum kematian . Dan aku tidak shalat dan puasa kecuali yang wajib .
Kutinggalkan
sunnah nabi
yang menghidupkan
kegelapan
hingga
۞
kedua telapak
kakiya mengadu
kesakitan
karena bengkak
ظَلَمْتُ سُنَّةَ مَنْ أَحْيَا الظَّلَامَ إِلَى ۞ أَنِ اشْتَكَتْ قَدَمَاهُ الضُّرَّ مِنْ وَرَم
Kutinggalkan sunna nabi yang menghidupkan kegelapan hingga kedua telapak kakiya mengadu kesakitan karena bengkak
dan Nabi yang begitu hebat
yang mampu menahan
nafsu
dan lapar
dengan mengikatkan
batu halus
pada perut
karena begitu zuhud
akan keduniaan
۞
وَشَدَّ مِنْ سَغَبٍ أَحْشَاءَهُ وَطَوَى ۞ تَحْتَ الحِجَارَةِ كَشْحاً مُتْرَفَ الأَدَم
Dan mengencangkan pinggangya karena lapar, dan mengikatkan batu pada perut yang halus kulitnya.
nabi yang ditawarkan
Gunung-gunung
yang tinggi
dari emas
۞
Namun beliau tolak
dengan bangga
perasaan
hati
وَرَاوَدَتْهٌ الجِبَالُ الشُّمُّ مِنْ ذَهَـبٍ ۞ عَنْ نَفْسِهِ فَأَرَاهَا أَيَّمَا شَمَمِ
Gunung-gunung yang tinggi dari emas merayunya, Namun beliau tolak, dengan penuh rasa bangga.
sungguh menambah
kezuhudan nabi
butuh harta
namun tidak menerimanya
۞
sesungguhnya
kebutuhan mendesak itu
tidak mengalahkan
penjagaan Allah
وَأَكَّدَتْ زُهْدَهُ فِيهَا ضَرُورَتُهُ ۞ إنَّ الضَرَورَةَ لَا تَعْدُو عَلَى العِصَمِ
Kebutuhan mendesaknya itu menguatkan zuhudnnya terhadap gunung-gunung, sesungguhnya kebutuhan mendesak itu tidak mengalahkan penjagaan Allah
Bagaimana
mengajak
kepada dunia
kebetuhan mendesaknya
seseorang itu
۞
andai tanpa beliau
tidak dikeluarkan
dunia
dari ketiada’an
وَكَيْفَ تَدْعُو إلَى الدُّنْيَا ضَرُورَةُ مَنْ ۞ لَوْلَاهُ لَمْ تُخْرَجِ الدُّنْيَا مِنَ العَدَمِ
Bagaimana kebetuhan mendesaknya seseorang itu mengajak kepada dunia, andai tanpa dia dunia tidak dikeluarkan dari ketiada’an.
Muhammad adalah
pemimpin
dua alam
dua makhluk
۞
dan dua bangsa
yaitu arab
ataupun ajam
مُحَمَّدٌ سَيِّدُ الكَوْنَيْنِ وَالثَّقَلَيْنِ ۞ وَالفَرِيقَيْنِ مِنْ عُرْبٍ وَمِنْ عَجَمِ
Muhammad adalah pemimpin dua alam, dua makhluk dan dua bangsa yaitu arab ajam
Nabi kita itu
penganjur kebaikan
dan pencegah kemungkaran
Tak seorangpun
۞
lebih baik daripada beliau
dalam
ucapan
jangan kau lakukan
dan ini sangat baik dikerjakan
نَبِيُّنَا الآمِرُ النَاهِي فَلَا أَحَدٌ ۞ أَبَرَّ فِي قَوْلٍ لَا مِنْهُ وَلَا نَعَم
Nabi kita itu penganjur dan pencegah, Tak seorangpun lebih baik daripada beliau dalam ucapan ‘jangan’ dan ‘iya’
Beliau adalah kekasih
yang
diharapkan
syafa’atnya
۞
dari setiap perkara
yang menakutkan
yang datang
mencekam
هُوَ الحَبِيبُ الَّذِي تُرْجَى شَفَاعَتُهُ ۞ لِكُلِّ هَوْلٍ مِنَ الأَهْوَالِ مُقْتَحِمِ
Beliau adalah kekasih yang diharapkan syafa’atnya dari setiap perkara yang menakutkan yang datang mencekam
Beliau mengajak
kepada Allah
Maka siapapun yang berpegang teguh
padanya
۞
berarti ia berpegang
pada tali
yang takkan pernah
terputus
دَعَا إَلَى اللَّهِ فَالمُسْتَمْسِكُونَ بِهِ ۞ مُسْتَمْسِكُونَ بِحَبْلٍ غَيْرِ مُنْفَصِمِ
Beliau mengajak kepada Allah. Maka siapapun yang berpegang teguh padanya, berarti ia berpegang pada tali yang takkan pernah putus
Beliau melampaui
para nabi-nabi
dalam
raga
dan dalam
jiwanya
۞
dan para nabi-nabi itu takkan
menyamainya
dalam
keilmuan
dan kemuliaannya
فَاقَ النَّبِيِّينَ فِي خَلْقٍ وَفِي خُلُقٍ ۞ وَلَمْ يُدَانُوهُ فِي عِلْمٍ وَلَا كَرَم
Beliau melampaui para nabi-nabi dalam raga dan jiwanya. Dan para nabi-nabi itu takkan menyamainya dalam keilmuan dan kemuliaan.
Semua para nabi-nabi
dari
Rasulullah
permohonannya
۞
seciduk
lautan ilmunya
maupun setetes hujan
dari kesantunannya
وَكُلُّهُم مِنْ رَسُولِ اللَّهِ مُلْتَمِسٌ ۞ غَرْفاً مِنَ البَحْرِ أَوْ رَشْفاً مِنَ الدِّيَمِ
Semuanya mengambil dari Rasulullah, seciduk lautan maupun setetes hujan.
Mereka yang berdiri
di sisi Rasululllah itu
pada batas mereka
۞
dari titik
ilmu
atau dari baris
kebijaksanaan
وَوَاقِفُونَ لَدَيْهِ عِنْدَ حَدِّهِمِ ۞ مِنْ نٌقْطَةِ العِلْمِ أَوْ مِنْ شَكْلَةِ الحِكَمِ
Mereka yang berdiri di sisi Rasululllah itu pada batas mereka, dari titik ilmu atau dari baris hikmah
Dialah seorang
yang
sempurna
batinya
dan lahirnya
۞
Kemudian
memilinya
sebagai kekasih
Sang pencipta manusia
فَهُوَ الَّذِي تَمَّ مَعْنَاهُ وَصُورَتُهُ ۞ ثُمَّ اصْطَفَاهُ حَبِيباً بَارِئُ النَّسَمِ
Dialah seorang yang sempurna batinya dan lahirnya, Kemudian pencipta manusia memilinya sebagai kekasih
Dijauhkan
dari persamaan
dalam
segala kebaikanya
۞
maka inti
kebaikan
pada dirinya itu
tak terbagi
مُنَزَّهٌ عَنْ شَرِيكٍ فِي مَحَاسِنِهِ ۞ فَجَوْهَرُ الحُسْنِ فِيهِ غَيْرُ مُنْقَسِمِ
Dijauhkan dari persamaan dalam segala kebaikanya. Inti kebaikan pada dirinya itu tak terbagi
Tinggalkanlah
tuduhan
kaum nasrani
tentang nabi-nabi mereka
۞
dan hukumi
dengan yang kau mau
pujian
kepada nabi
dan ambillah hukummu
دَعْ مَا ادَّعَتْهُ النَّصَارَى فِي نَبِيِّهِمِ ۞ وَاحْكُمِ بِمَا شِئْتَ مَدْحاً فِيهِ وَاحْتَكِمِ
Tinggalkanlah tuduhan kaum nasrani tentang nabi-nabi mereka, dan hukumi pujian kepada nabi dengan yang kau mau dan ambillah hukumu
Nisbahkan
pada dzat nabi
sekehendakmu
semua kemuliaannya
۞
Dan nisbahkan
pada derajat nabi
sekehendakmu
semua keagungannya
وَانْسُبْ إِلَى ذَاتِهِ مَا شِئْتَ مِنْ شَرَفٍ ۞ وَانْسُبْ إلَى قَدْرِهِ مَا شِئْتَ مِنْ عِظَمِ
Nisbahkan semua kemuliaan pada dzat nabi sekehendakmu, Dan nisbahkan semua keagungan pada derajat nabi sekehendakmu
Karena sesungguhnya
keutamaan
Rasulullah itu
tiada batasnya
۞
Sehingga
mengurai lebih terasa
baginya
bagi lisan
yang berkata
فَإنَّ فَضْلَ رَسُولِ اللَّهِ لَيْسَ لَهُ ۞ حَدٌّ فَيُعْرِبُ عَنْهُ نَاطِقٌ بِفَمِ
Karena sesungguhnya keutamaan Rasulullah itu tiada batasnya, Sehingga orang yang mengucapkan dengan bibir itu mudah mengurai nabi.
Andaisaja mukjizat Rasulullah
ketinggiannya
sama dengan
keagungannya
۞
maka ketika disebut
namanya
dapat menghidupkan
orang
yang tulangnya
telah hancur
لَوْ نَاسَبَتْ قَدْرَهُ آيَاتُهُ عِظَماً ۞ أَحْيَا اسْمُهُ حِينَ يُدْعَى دَارِسَ الرِّمَمِ
Andaisaja mukjizat Rasulullah dalam keagungan itu sama dengan derajatnya, Maka namanya ketika dipanggil dapat menghidupkan tulang yang hancur
Rasulullah tidak menguji kita
dengan apa yang tidak dapat dijangkau
oleh akal manusia
۞
karena gemar
pada kita
hingga kita tidak ragu
dan tidak bingung
لَمْ يَمْتَحِنَّا بِمَا تَعْيَا العُقُولُ بِهِ ۞ حِرْصاً عَلَينَا فَلَم نرْتَبْ وَلَم نَهِمِ
Rasulullah tidak menguji kita dengan apa yang akal tidak menjangkau, karena gemar pada kita, hingga kita tidak ragu dan tidak bingung
melemahkan
makhluk
ketika Memahami
hakikat Rasulullah
maka tidak
terlihat
۞
dari deka
atau jauh
padanya
kecuali orang yang tak mampu
أَعْيَا الوَرَى فَهْمُ مَعْنَاهُ فَلَيْسَ يُرَى ۞ فِي القُرْبِ وَالبُعْدِ فِيهِ غَيْرُ مُنْفَحِمِ
Memahami hakikat Rasulullah itu melemahkan makhluk, maka tak terlihat dari dekat atau jauh kecuali orang yang tak mampu
Bagaikan matahari
yang tampak kecil
bagi kedua mata
dari jarak jauh
۞
kecil
dan melemahkan
mata
dari depan
كَالشَّمْسِ تَظْهَرُ لِلْعَيْنَيِنِ مِنْ بُعُدٍ ۞ صَغِيرَةً وَتُكِلُّ الطَّرْفَ مِنْ أَمَمِ
Bagaikan matahari yang tampak kecil bagi kedua mata dari jarak jauh, dan melemahkan mata dari depan
Bagaimana
mengetahui
di dunia
hakikat Rasulullah
۞
orang-orang
yang tidur
yang mereka rela
melihatnya
dalam mimpi
وَكَيْفَ يُدْرِكُ فِي الدُّنْيَا حَقِيقَتَهُ ۞ قَوْمٌ نِيَامٌ تَسَلَّوا عَنْهُ بِالحُلُمِ
Bagaimana mengetahui hakikat Rasulullah di dunia orang-orang yang tidur, yang mereka rela melihatnya dalam mimpi
Puncak
pengetahuan
tentang Rasulullah
bahwa sesungguhanya beliau
adalah manusia
۞
dan sesungguhnya beliau
sebaik-baik
makhluk Allah
semua makhluk
فَمَبْلَغُ العِلْمِ فِيهِ أَنَّهُ بَشَرٌ ۞ وَأَنَّهُ خَيْرُ خَلْقِ اللَّهِ كُلِّهِمِ
Puncak pengetahuan tentang Rasulullah , bahwa sesungguhanya beliau adalah manusia, dan sesungguhnya beliau sebaik-baik semua makhluk Allah.
Semua mukjizat
yang dibawa
para rasul
yang mulia
۞
Tidak lain semua itu
terhubung
dengan cahaya Rasulullah
untuk mereka
وَكُلُّ آيٍ أَتَى الرُّسْلُ الكِرَامُ بِهَا ۞ فَإنَّمَا اتَّصَلَتْ مِن نُورِهِ بِهِم
Semua mukjizat yang dibawa para rasul yang mulia, Tidak lain semua itu terhubung dengan cahaya Rasulullah
Karena sesungguhnya Rasulullah
bagaikan mentari
keutamaan
para nabi
bagaikan bintang-bintangnya
۞
yang menampakkan
cahaya surya
kepada manusia
dalam
kegelapan
فَإنَّهُ شَمْسُ فَضْلٍ هُمْ كَوَاكِبُهَا ۞ يُظْهِرْنَ أَنْوَارَهَا لِلنَّاسِ فِي الظُّلُمِ
Karena sesungguhnya Rasulullah bagaikan mentari keutamaan, para nabi bagaikan bintang-bintangnya yang menampakkan cahaya surya kepada manusia dalam kegelapan
Alangkah mulianya
diri seorang
nabi
yang dihiasi
budi pekerti
۞
keindahan
yang dimiliki
paras wajahnya
tampak berseri
أَكْرِم بِخَلْقِ نَبِيّ زَانَهُ خُلُقٌ ۞ بِالحُسْنِ مُشْتَمِلٍ بِالبِشْرِ مُتَّسِمِ
Alangkah mulianya diri seorang nabi, yang dihiasi budi pekerti, yang mengandung kebagusan, yang bersifat ceria
Laksana bunga
dalam
kehalusan
purnama
dalam
kemuliaan
۞
samudera
dalam
kedermawaan
dan masa
dalam
cita-cita
كَالزَّهْرِ فِي تَرَفٍ وَالبَدْرِ فِي شَرَفٍ ۞ وَالبَحْرِ فِي كَرَمٍ وَالدَّهْرِ فِي هِمَمِ
Laksana bunga dalam kehalusan, purnama dalam kemuliaan, samudera dalam kedermawaan, dan masa dalam cita-cita
seakan akan Rasulullah
nabi yang berbeda
dari keagungan nabi lainnya
۞
diantara para pasukan
di kala
pembantu-pembantunya
karena dampak keagungannya
كَأَنَّهُ وَهُوَ فَرْدٌ مِنْ جَلَالَتِهِ ۞ فِي عَسْكَرٍ حِينَ تَلْقَاهُ وَفِي حَشَمِ
Saat kau berjumpa denganya dan dia sendiri, karena keagunganya seakan-akan ia berada bala tentara atau di para pembantu-pembantunya.
Seakan-akan
mutiara
yang tersimpan
dalam
kerang itu
۞
dari
kedua tambang
ucapan
darinya
dan senyumnya
كَأَنَّمَا اللُّؤْلُؤُ المَكْنُونُ فِى صَدَفٍ ۞ مِنْ مَعْدِنَي مَنْطِقٍ مِنْهُ وَمُبْتَسِمِ
Seakan-akan mutiara yang tersimpan dalam kerang itu dari kedua tambang ucapan dan senyumnya
tiada keharuman
membandingi
tanah
yang mengumpulkan
keagunganya
۞
Betapa bahagia
orang yang mencium
darinya
dan mengecupnya
لَا طِيبَ يَعْدِلُ تُرْباً ضَمَّ أَعْظُمَهُ ۞ طُوبَى لِمُنْتَشِقٍ مِنْهُ وَمُلَتَثِمِ
Minyak wangit itu membandingi tanah yang mengumpulkan keagunganya, Betapa bahagia orang yang mencium dan mengecupnya
menampakkan
Kelahiran nabi
keharuman
nasabnya
۞
Alangkah harum
permulaan
darinya
dan penghabisannya
أَبَانَ مَوْلِدُهُ عَنْ طِيبِ عُنْصُرِهِ ۞ يَا طِيبَ مًبْتَدَإٍ مِنْهُ وَمُخْتَتَمِ
Kelahiranya menampakkan keharuman nasabnya, Alangkah harum permulaan dan penghabisannya
Yaitu hari
yang orang persia
meramal
bahwa mereka
۞
diperingatkan
akan datangnya
bencana
dan siksa
يَوْمٌ تَفَرَّسَ فِيهِ الفُرْسُ أَنَّهُمُ ۞ قَدْ أَنْذِرُوا بِحُلُولِ البُؤْسِ وَالنِقَمِ
Yaitu hari yang orang persia meramal bahwa mereka diperingatkan akan datangnya bencana dan siksa
Saat malam
istana
Kisra
terbelah
۞
sebagaimana kumpulan
sahabat-sahabat
Kisra
tidak menyatu
وَبَاتَ إيوَانُ كِسْرَى وَهُوَ مْنْصَدِعٌ ۞ كَشَمْلِ أَصْحَابِ كِسْرَى غَيْرَ مُلْتَئِمِ
Saat malam istana Kisra terbelah, sebagaimana kumpulan sahabat Kisra tidak menyatu
Api itu
padam
nafasnya
karena duka
۞
kepadanya
dan sungai itu
lupa
sumbernya
karena sedih
وَالنَّارُ خَامِدَةُ الأَنْفَاسِ مِنْ أَسَفٍ ۞ عَلَيهِ وَالنَّهْرُ سَاهِي العَيْنِ مِنْ سَدَمِ
Api itu padam nafasnya karena duka, dan sungai itu lupa sumbernya karena sedih
Kekeringan
danau Saawah
meresahkan
penduduknya
۞
dan pengambil air
kembali
dengan kemarahan
ketika dahaga
وَسَاءَ سَاوَةَ أَنْ غَاضَتْ بُحَيْرَتُهَا ۞ وَرُدَّ وَارِدُهَا بِالغَيْظِ حِينَ ظَمِي
Kekeringan danau Saawah itu meresahkan penduduknya, dan pengambil air kembali dengan kemarahan ketika dahaga
Karena duka
seakan akan di dalam api
yang di dalam air
terdapat basah
۞
setiap kesejukan
di dalam air
terdapat api
yang membakar
كَأَنَّ بِالنَّارِ مَا بِالمَاءِ مِنْ بَلَلٍ ۞ حُزْناً وَبِالمَاءِ مَا بِالنَّارِ مِنْ ضَرَمِ
Karena duka, seakan akan di dalam api terdapat basah yang di dalam air, dan di dalam air terdapat nyala yang di dalam api
para jin
menjerit
cahaya
bersinar
۞
kebenaran
tampak
dari makna
dan dari kata
وَالجِنُّ تَهْتِفُ وَالأَنْوَارُ سَاطِعَةٌ ۞ وَالحَقُّ يَظْهَرُ مِنْ مَعْنىُ وَمِنْ كَلِم
Jin menjerit, cahaya bersinar, kebenaran tampak dari makna dan dari kata
Mereka buta
dan tuli
Kabar
gembira
۞
tidak terdengar
dan kilatan
peringatan
tidak mereka tercium
عَمُوا وَصَمُّوا فَإعْلَانُ البَشَائِرِ لَمْ ۞ تُسْمَعْ وَبَارِقَةُ الإنْذَارِ لَمْ تُشَمِ
Mereka buta dan tuli. Kabar gembira tidak terdengar, dan kilatan peringatan tidak mereka tercium
Setelah
memberi kabar
dari pendeta mereka
۞
bahwa agama mereka
yang melenceng itu
tak akan tegak
مِنْ بَعْدِ مَا أَخْبَرَ الأقْوَامَ كَاهِنُهُمْ ۞ بِأَنَّ دِينَهُمُ المُعْوَجَّ لَمْ يَقُمِ
Setelah pendeta mereka memberi kabar mererka, bahwa agama mereka yang melenceng itu tak akan tegak
Dan setelah
mereka menyaksikan bintang-bintang
di ufuk
berjatuhan
۞
bersamaan jatuh
bergelimpangan
di bumi
berhala mereka
وَبَعْدَ مَا عَايَنُوا فِي الأُفْقِ مِنْ شُهُبٍ ۞ مُنْقَضَّةٍ وَفْقَ مَا فِي الأرْضِ مِنْ صَنَمِ
Dan setelah mereka menyaksikan obor berjatuhan di langit, bersamaan berhala-berhala di bumi.
Hingga
setan meninggalkan
dari jalan
wahyu
karena ketakutan
۞
kemudian mengikuti setan lain
dan mereka tetap
tiada henti
untuk berlari
حَتَّى غَدَا عَنْ طَرِيقِ الوَحْيِ مُنْهَزِمٌ ۞ مِنَ الشَّيَاطِينِ يَقْفُو إثْرَ مُنْهَزِم
Hingga setan berlari meningglkan jalan wahyu, mengikuti setan lain.
sebagaimana mereka
berlarian
laksana tentara
Abrahah
۞
Atau pasukan
yang dihujani
dari kedua tangan rosul
berupa kerikil
كَأنَّهُمْ هَرَباً أَبْطَالُ أَبْرَهَةٍ ۞ أَوْ عَسْكَرٌ بِالحَصَى مِنْ رَاحَتَيْهِ رُمِى
Mereka berlarian laksana tentara Abrahah, Atau pasukan yang dihujani kerikil dari kedua tangan rosul.
Dengan lemparan kerikil
setelah
bertasbih
dalam kedua telapak nabi
۞
seperti terlemparnya (nabi yunus)
yang bertasbih
dari perut (ikan)
yang melahap
نَبْذاً بِهِ بَعْدَ تَسْبِيحٍ بِبَطْنِهِمَا ۞ نَبْذَ المُسَبِّحِ مِنْ أحْشَاءِ مُلْتَقِمِ
Dengan lemparan kerikil setelah bertasbih dalam kedua telapak nabi, seperti terlemparnya (nabi yunus) yang bertasbih dari perut (ikan) yang melahap
datang
memenuhi panggilannya
Pepohonan
dengan sikap tunduk
۞
Berjalan
kepadanya
dengan batang
tanpa telapak
جَاءَتْ لِدَعْوَتِهِ الأَشْجَارُ سَاجِدَةً ۞ تَمْشِى إِلَيْهِ عَلَى سَاقٍ بِلَا قَدَمِ
Pepohonan datang memenuhi panggilannya dengan sikap tunduk, Berjalan kepadanya dengan batang tanpa telapak
Seakan-akan pepohonan itu
menulis
tulisan
yang di tulis
۞
ranting-rantingnya
dengan tulisan yang indah
di tengah jalan
كأنَّمَا سَطَرَتْ سَطْراً لِمَا كَتَبَتْ ۞ فُرُوعُهَا مِنْ بَدِيعِ الخَطِّ فِي اللَّقَمِ
Seakan-akan pepohonan itu menulis tulisan yang di tulis ranting-rantingnya dengan tulisan yang indah di tengah jalan
Sebagaimana awan
ke mana saja Nabi pergi
ia pergi
۞
melindungi Nabi
dari panas
matahari
di siang
hari
مِثْلُ الغَمَامَةِ أنَّى سَارَ سَائِرَةُ ۞ تَقِيهِ حَرَّ وَطِيسٍ لِلْهَجِيرِ حَمِي
Sebagaimana awan ke mana saja Nabi pergi ia pergi, melindungi Nabi dari panas matahari di siang hari
Aku bersumpah
demi rembulan
yang pecah
sesungguhnya
ia memiliki
۞
dengan hati nabi
memiliki hubungan
yang bagus
perjanjiannya
أَقْسَمْتُ بِالقَمَرِ المُنْشَقِّ إنَّ لَهُ ۞ مِنْ قَلْبِهِ نِسْبَةً مَبْرُورَةَ القَسَمِ
Aku bersumpah demi rembulan yang pecah, sesungguhnya ia memiliki hubungan dengan hati nabi, dengan sumpah yang bagus
dan adapun
di dalam gua
terdapat kebagusan
dan kemuliaan nabi juga sahabatnya
۞
dan semua
mata
orang-orang kafir itu
pada nabi
buta terhadapnya
وَمَا حَوَى الغَارُ مِنْ خَيْرٍ وَمِنْ كَرَمٍ ۞ وَكُلُّ طَرْفٍ مِنَ الكُفَّارِ عَنْهُ عَمِي
Dan kebagusan dan kemuliaan yang dikandung gua. dan semua mata orang-orang kafir itu buta terhadap nabi.
Kejujuran (Nabi)
berada dalam gua
dengan orang yang sangat jujur (abu bakar)
tak seorangpun menyamai keduanya
۞
dan mereka (kaum kafir quraisy)
berkata
dalam gua
tak ada seorang pun
فَالصِّدْقُ فِي الغَارِ وَالصِّدِّيقُ لَمْ يَرِمَا ۞ وَهُمْ يَقُوْلُونَ مَا بِالغَارِ مِنْ أَرِمِ
Kejujuran dan orang yang sangat jujur itu selalu berada dalam gua, dan mereka berkata tak seorang pun di dalam gua ini
Mereka menyangka
merpati
dan menyangka
laba-laba itu
۞
atas
sebaik baik
makhluk
tidak menenun
dan tidak berputar
ظَنُّوا الحَمَامَ وَظَنُّوا العَنْكَبُوتَ عَلَى ۞ خَيْرِ البَرِيَّةِ لَمْ تَنْسِجْ وَلَمْ تَحُمِ
Mereka menyangka merpati dan laba-laba itu tidak menenun dan berputar atas sebaik baik makhluk
Perlindungan
Allah itu
tidak butuh penggandaan
baju-baju
۞
dari besi
dan ketinggian
benteng-benteng
وِقَايَةُ اللَّهِ أَغْنَتْ عَنْ مُضَاعَفَةٍ ۞ مِنَ الدُّرُوعِ وَعَنْ عَالٍ مِنَ الأُطُمِ
Perlindungan Allah itu tidak butuh penggandaan baju-baju besi dan ketinggian benteng-benteng
Tiada satu pun diriku
merasa
tersakiti
lalu kumohon bantuan
kepada Nabi
۞
kecuali
kudapat
pertolongan
darinya
tanpa sedikitpun disakiti
مَا سَامَنِى الدَّهْرُ ضَيْماً وَاسْتَجَرْتُ بِهِ ۞ إِلَّا وَنِلْتُ جِوَاراً مِنْهُ لَمْ يُضَمِ
Tiada satu pun menyakiti diriku, lalu kumohon bantuan Nabi, kecuali kudapat kedekatanya yang tidak diremahkan
dan Aku tidak akan meminta
kekayaan
dunia dan akhirat
dari tangan beliau
۞
kecuali aku menerima
kedermawanan
dari sebaik-baik
orang yang memberi
وَلَا الْتَمَسْتُ غِنَى الدَّارَيْنِ مِنْ يَدِهِ ۞ إِلَّا اسْتَلَمْتُ النَّدَى مِنْ خَيْرِ مُسْتَلِمِ
Aku tidak akan meminta kekayaan dunia dan akhirat dari tangan beliau kecuali aku menerima dari sebaik-baik orang yang memberi
Jangan kau ingkari
wahyu
dari
mimpinya
bahwa sesungguhnya
ia memiliki
۞
hati
yang ketika tidur
kedua matanya
namun hati tidak tidur
لَا تُنْكِرِ الوَحْيَ مِنْ رُؤْيَاهُ إِنَّ لَهُ ۞ قَلْباً إذَا نَامَتِ العَيْنَانِ لَمْ يَنَمِ
Jangan kau ingkari wahyu dari mimpinya, Karena sesungguhnya ia punya hati yang ketika kedua matanya tidur, hati tidak tidur
Demikian itu
tatkala
sampai
pada kenabiaanya
۞
maka tidak boleh
diingkari
ketika Nabi
dalam keadaan
bermimpi
وَذَاكَ حِينَ بُلُوغٍ مِنْ نُبُوَّتِهِ ۞ فَلَيْسَ يُنْكَرُ فِيهِ حَالُ مُحْتَلِمِ
Demikian itu tatkala sampai pada kenabiaanya, maka keadaan orang yang mimpi tidak boleh diingkari pada nabi
Maha suci Allah
wahyu tidak dapat
dicari
۞
dan tak seorang nabi
dalam berita ghaib
dicurigai
تَبَارَكَ اللَّهُ مَا وَحْيٌ بِمُكْتَسَبٍ ۞ وَلَا نَبِيٌّ عَلَى غَيْبٍ بِمُتَّهَم
Maha suci Allah, wahyu tidak dapat dicari, dan tak seorang nabi dicurigai dalam berita ghaib
Berapa banyak
menyembuhkan
telapak tangannya
orang sakit
dengan sentuhan
۞
Dan melepaskan
orang yang butuh
dari sakit gila
yang kambuh
كَمْ أَبْرَأَتْ وَصِباً بِاللَّمْسِ رَاحَتُهُ ۞ وَأَطْلَقَتْ أَرِباً مِنْ رِبْقَةِ اللَّمَمِ
Berapa banyak telapak tangannya menyembuhkan orang sakit dengan sentuhan. Dan melepaskan orang yang butuh dari sakit gila yang kambuh
dapat menghidupkan
tahun
kering
doa-doa beliau
۞
Hingga
bagai
putih
dalam
masa
yang hitam
وَأَحْيَتِ السَّنَةَ الشَّهْبَاءَ دَعْوَتُهُ ۞ حَتَّى حَكَتْ غُرَّةً فِي الأَعْصُرِ الدُّهُمِ
Dan doa beliau dapat menghidupkan tahun kering, Hingga bagai putih dalam masa yang hitam
Dengan awan
yang dermawan
hingga kau duga
lembah itu
۞
aliran
dari samudera
atau banjir
dari arim
بِعَارِضٍ جَادَ أَوْ خِلْتَ البِطَاحَ بِهَا ۞ سَيْبٌ مِنَ اليَمِّ أَوْ سَيْلٌ مِنَ العَرِمِ
Dengan awan yang dermawan, hingga kau duga lembah itu aliran dari samudera atau banjir dari arim
Biarkan aku
mengurai
mukjizat
pada nabi
yang tampak
۞
bagai tampaknya
api
jamuan
malam hari
di atas
gunung yang tinggi
دَعْنِي وَوَصْفِيَ آيَاتٍ لَهُ ظَهَرَتْ ۞ ظُهُورَ نَارِ القِرَى لَيْلاً عَلَى عَلَم
Biarkan aku mengurai mukjizat yang tampak pada nabi, bagai tampaknya api jamuan malam hari di atas gunung yang tinggi
Mutiara
bertambah
indah
bila tersusun
۞
dan tidak
berkurang
nilainya
yang tak tersusun
فَالدُّرُّ يَزْداَدُ حُسْناً وَهُوَ مُنْتَظِمٌ ۞ وَلَيْسَ يَنْقُصُ قَدْراً غَيْرَ مُنْتَظِمِ
Mutiara bertambah indah bila tersusun, dan tak berkurang nilainya yang tak tersusun
Maka harapan
para penyanjung Rasul
tak kan menjangkau
kepada
۞
apa yang didalamnya
terdapat akhlak mulia
kepribadian beliau
فَمَا تَطَاوَلَ آمَالُ المَدِيحِ إلَى ۞ مَا فِيهِ مِنْ كَرَمِ الأخْلَاقِ وَالشِّيم
Maka harapan para penyanjung Rasul tak kan menjangkau terhadap akhlak mulia dan kepribadian yang ada pada diri beliau
Tanda-tanda
kebenaran
dari Sang Maha Pengasih
Baru (turunnya)
۞
dahulu (maknanya)
dan merupakan sifatnya Dzat
yang disifati
dengan dahulu
آيَاتُ حَقٍّ مِنَ الرَّحْمَنِ مُحْدَثَةٌ ۞ قَدِيمَةٌ صِفَةُ المَوْصُوفِ بِالقِدَم
Tanda-tanda kebenaran dari Sang Maha Pengasih, Baru (turunnya), dahulu (maknanya) dan merupakan sifatnya Dzat yang disifati dengan dahulu
Tak bersamaan
dengan zaman
Dan ia memberi
kabar pada kita
۞
tentang tempat kembali
kaum`Ãd
dan kota Iram
لَمْ تَقْتَرِنْ بِزَمَانٍ وَهْيَ تُخْبِرُنَا ۞ عَنِ المَعَادِ وَعَنْ عَادٍ وَعَنْ إِرَم
Tak bersamaan dengan zaman, Dan ia memberi kabar pada kita tentang tempat kembali, kaum`Ãd dan kota Iram.
Kekal
di sisi kita
maka mengungguli
setiap
mukjizat
۞
dari para nabi
karena mukjizat mereka datang
dan tidak abadi
دَامَتْ لَدَيْنَا فَفَاقَتْ كُلَّ مُعْجِزَةٍ ۞ مِنَ النَّبِيِّينَ إذْ جَاءَتْ وَلَمْ تَدُمِ
Kekal di sisi kita, mak mengungguli setiap mukjizat dari para nabi, karena mukjizat mereka datang dan tidak abadi
Kokoh
maka tidak meniggalkan
keserupaan
۞
bagi yang punya
perselisihan
dan tak mencari
hakim
مُحَكَّمَاتٌ فَمَا تُبْقِينَ مِنْ شُبَهٍ ۞ لِذِى شِقَاقٍ وَمَا تَبْغِينَ مِنْ حَكَمِ
Kokoh, maka tidak meniggalkan keserupaan bagi yang punya perselisihan dan tak mencari hakim
Tidak ditentang
sama sekali
kecuali
kembali
dari perang
musuh
۞
yang sangat memusuhi itu
kembali
dalam keadaan
menyerah
مَا حُورِبَتْ قَطُّ إلَّا عَادَ مِنْ حَرَبٍ ۞ أَعْدَى الأعَادِي إلَيْهَا مُلْقِيَ السَّلَمِ
Tidak ditentang kecuali musuh yang sangat memusuhi itu kembali dari perang dalam keadaan menyerah
menolak
Sastranya
dakwaan
penentangnya
۞
sebagaimana penolakan
pencemburu
terhadap tangan pendosa
dari kemuliaan
رَدَّتْ بَلَاغَتُهَا دَعْوَى مُعَارِضِهَا ۞ رَدَّ الغَيُورِ يَدَ الجَانِي عَنِ الحُرَمِ
Sastranya menolak dakwaan penentangnya, sebagaimana penolakan pencemburu terhadap tangan pendosa dari kemuliaan
Ia memiliki
makna-makna
bagai ombak
samudera
dalam
memberi
۞
dan di atas
mutiara samudera
dalam
keindahan
dan nilainya
لَهَا مَعَانٍ كَمَوْجِ البَحْرِ فِي مَدَدٍ ۞ وَفَوْقَ جَوْهَرِهِ فِي الحُسْنِ وَالقِيَمِ
Ia memiliki makna-makna bagai ombak samudera dalam memberi, dan si atas mutiara samudera dalam keindahan dan nilainya.
Maka tak terhitung
dan tak terhingga
keajaibanya
۞
dan disifati
karena memperbanyak
dengan membosankan
فَمَا تُعَدُّ وَلَا تُحْصَى عَجَائِبُهَا ۞ وَلَا تُسَامُ عَلَى الإكْثَارِ بِالسَّأمِ
Maka keajaibanya tak terhitung dan tak terhingga. dan disifati dengan membosankan karena memperbanyak
Sejuklah
mata
pembacanya
lalu aku katakan
padanya
۞
sungguh telah
kau beroleh
tali Allah
maka pegangilah
قَرَّتْ بِهَا عَيْنُ قَارِيهَا فَقُلْتُ لَهُ ۞ لَقَدْ ظَفِرْتَ بِحَبْلِ اللَّهِ فَاعْتَصِمِ
Sejuklah mata pembacanya, lalu aku katakan padanya: sungguh telah kau beroleh tali Allah maka pegangilah
Jika kau membacanaya
karena takut
panasnya
api
ladhza
۞
maka telah kau padamkan
panasnya ladhza
karena airnya
yang dingin
إِنْ تَتْلُهَا خِيفَةً مِنْ حَرِّ نَارِ لَظَى ۞ أَطْفَأتَ حَرَّ لَظَى مِنْ وِرْدِهَا الشَّبِمِ
Jika kau membacanaya karena takut panasnya api ladhza, maka telah kau padamkan panasnya ladhza karena airnya yang dingin
Ia laksana
telaga
dapat putih karenanya
yang wajah-wajah
۞
para pendosa
dan mereka datang
bagaikan arang
كَأَنَّهَا الحَوْضُ تَبْيَضُّ الوُجُوهُ بِهِ ۞ مِنَ العُصَاةِ وَقَدْ جَاؤُوهُ كَالحُمَمِ
Ia laksana telaga yang wajah-wajah para pendosa dapat putih karenanya, yang merek datang bagaikan arang
laksana jalan
dan timbangan
kelurusannya
۞
Keadilan
dari selainya
di manusia itu
tidak tegak
وَكَالصِّرَاطِ وَكَالمِيزَانِ مَعْدِلَةً ۞ فَالْقِسْطُ مِنْ غَيْرِهَا فِي النَّاسِ لَمْ يَقُمِ
Lurusnya laksana jalan dan timbangan, Keadilan dari selainya di manusia itu tidak tegak
Jangan heran
pada pendengki
yang berusaha
mengingkarinya
۞
karena pura pura bodoh
padahal ia
sejatinya
cerdas
yang faham
لَا تَعْجَبَنْ لِحَسُودٍ رَاحَ يُنْكِرُهَا ۞ تَجَاهُلاً وَهْوَ عَيْنُ الحَاذِقِ الفَهِمِ
Jangan heran pada pendengki yang berusaha mengingkarinya karena pura pura bodoh, padahal ia sejatinya cerdas yang faham
Terkadang
mata mengingkari
sinar matahari
karena sakit mata
۞
dan tekadang mulut mengingkari
rasa
air
karena sakit
قَدْ تُنْكِرُ العَيْنُ ضَوْءَ الشَّمْسِ مِنَ رَمَدٍ ۞ وَيُنْكِرُ الفَمُ طَعْمَ المَاءِ مِنْ سَقَمِ
Terkadang mata mengingkari sinar matahari karena sakit mata, dan tekadang mulut mengingkari rasa air karena sakit
Wahai sebaik-baiknya
manusia
yang para pencari kebaikan
menuju
halaman rumahnya
۞
dengan berjalan kaki
dan di atas
punggung unta
yang cepat berlari
يَا خَيْرَ مَنْ يَمَّمَ العَافُونَ سَاحَتَهُ ۞ سَعْياً وَفَوْقَ مُتُونِ الأَيْنُقِ الرُّسُمِ
Wahai sebaik-baiknya manusia yang para pencari kebaikan menuju halaman rumahnya dengan berjalan kaki dan di atas punggung unta yang cepat berlari
Dan duhai seorang
yang ia adalah pertanda
besar
bagi pemikir
۞
Dan duhai seorang
yang ia adalah nikmat
agung
bagi orang yang beruntung
وَمَنْ هُوَ الآيَةُ الكُبْرَى لِمُعْتَبِرٍ ۞ وَمَنْ هُوَ النِّعْمَةُ العُظْمَى لِمُغْتَنِمِ
Dan duhai seorang yang ia adalah pertanda besar bagi pemikir, Dan duhai seorang, yang ia adalah nikmat agung bagi orang yang beruntung
engkau berjalan
dari Haram
Dikala malam
ke haram yang lain
۞
bagaikan
purnama yang berjalan
dalam
malam
yang penuh kegelapan
سَرَيْتَ مِنْ حَرَمٍ لَيْلاً إلَى حَرَمٍ ۞ كَمَا سَرَى البَدْرُ فِي دَاجٍ مِنَ الظُّلَمِ
Dikala malam engkau berjalan dari Haram ke haram yang lain, Bagai purnama yang berjalan dalam kegelapan malam
Dan di waktu malam
engkau naik
hingga
engkau peroleh
kedudukan
۞
sedekat
dua busur panah
yang belum pernah dicapai
dan di asa
وَبِتَّ تَرْقَى إلَى أَنْ نِلْتَ مَنْزِلَةً ۞ مِنْ قَابِ قَوْسَيْنِ لَمْ تُدْرَكْ وَلَمْ تُرَمِ
Dan di waktu malam engkau naik hingga engkau peroleh kedudukan sedekat dua busur panah, yang belum pernah dicapai dan di asa
mengedepankan engkau
seluruh
nabi
۞
dan utusan
laksana penghormatan
pelayan
kepada
sang majikan
وَقَدَّمَتْكَ جَمِيعُ الأنْبِيَاءُ بِهَا ۞ وَالرُّسْل تَقْدِيمَ مَخْدُومٍ عَلَى خَدَمِ
Dan seluruh nabi dan utusan mengedepankan engkau, Laksana pelayan kepada sang majikan
Dan engkau
tembus
tujuh
lapisan
melewati mereka
۞
dalam
penampilan
Dimana
engkaulah
pemegang
bendera
وَأَنْتَ تَخْتَرِقُ السَّبْعَ الطِّبَاقَ بِهِمْ ۞ فِي مَوْكِبٍ كُنْتَ فِيهِ صَاحِبَ العَلَمِ
Dan engkau tembus tujuh lapisan melewati mereka dalam penampilan, Dimana engkaulah pemegang bendera
Hingga
tak satu puncak
kau sisai
bagi orang yang ingin
۞
mendahului
Dan tidak pula menemukan tangga
bagi pencari derajat tinggi
حَتَّى إذَا لَمْ تَدَعْ شَأواً لِمُسْتَبِقٍ ۞ مِنَ الدُّنُوِّ وَلَا مُرْقَى لِمُسْتَنِمِ
Hingga tak satu puncak kau sisai bagi orang yang ingin mendahului Dan tidak pula menemukan tangga bagi pencari derajat tinggi
Dibandingkan dengan derajatmu
semua derajat
Karena dengan khusus
۞
dipanggil namamu
dengan khusus
bak mufrad `alam
dalam kekhususannya
خَفَضْتَ كُلَ مَقَامٍ بِالإضَافَةِ إذْ ۞ نُودِيتَ بِالرَّفْعِ مِثْلَ المُفْرَدِ العَلَمِ
Dibandingkan dengan derajatmu, derajat siapapun menjadi rendah semua Karena dengan khusus dipanggil namamu bak mufrad `alam dalam kekhususannya
Agar kau peroleh
hubungan
sempurna tertutup
۞
dari pandangan mata
Dan rahasia nan tiada terbuka
tersimpan dari makhluk tercipta
كَيْمَا تَفُوزَ بِوَصْلٍ أَيِّ مُسْتَتِرٍ ۞ عَنِ العُيُونِ وَسِرٍّ أَيِّ مُكْتَتَمِ
Agar kau peroleh hubungan sempurna tertutup dari pandangan mata Dan rahasia nan tiada terbuka tersimpan dari makhluk tercipta
Kau kumpulkan
semua
kebanggaan keutamaan
nan tak terbagi
۞
Kau lewati
setiap
derajat ketinggian
hanya seorang diri
فَحُزْتَ كُلَّ فَخَارٍ غَيْرَ مُشْتَرَكٍ ۞ وَجُزْتَ كُلَّ مَقَامٍ غَيْرَ مُزْدَحَمِ
Kau kumpulkan semua kebanggaan keutamaan nan tak terbagi Kau lewati setiap derajat ketinggian hanya seorang diri
Sungguh agung
nilainya derajat
yang kau dapati
yang telah diberi
۞
Sungguh jarang
lagi langka
dapatkan nikmat
dapatkan nikmat
yang telah diberi
yang telah diberi
وَجَلَّ مِقْدَارُ مَا وُلِّيْتَ مِنْ رُتَبٍ ۞ وَعَزَّ إدْرَاكُ مَا أُولِيتَ مِنْ نِعَمِ
Sungguh agung nilainya derajat yang kau dapati Sungguh jarang lagi langka dapatkan nikmat yang telah diberi
Kabar gembira
kepada kita
wahai golongan
umat islam
Karena kita punya
۞
atas pertolongan Allah SWT
tiang kokoh
yang takkan roboh (Islam)
بُشْرَى لَنَا مِعْشَرَ الإسْلَامِ إنَّ لَنَا ۞ مِنَ العِنَايَةِ رُكْناً غَيْرَ مُنْهَدِمِ
Kabar gembira wahai golongan umat islam Karena kita punya tiang kokoh yang takkan roboh (Islam) atas pertolongan Allah SWT
Tatkala
Allah panggil nabi
mengajak kita
karena ketaatannya kepada Allah Sw
۞
Dengan panggilan rasul termulia
maka jadilah kita
umat yang paling mulia
لَمَّا دَعَا اللَّهُ دَاعِينَا لِطَاعَتِهِ ۞ بِأَكْرَمِ الرُّسْلِ كُنَّا أَكْرَمَ الأمَمِ
Tatkala Allah panggil nabi pengajak kita karena ketaatannya kepada Allah Swt Dengan panggilan rasul termulia, maka jadilah kita umat yang paling mulia
gentar ketakutan
hati
musuh
Berita
utusan kenabian
۞
Bak lolongan harimau
takutkan
kambing
nan lupa
رَاعَتْ قُلُوبَ العِدَا أَنْبَاءُ بِعْثَتِهِ ۞ كَنَبْأَةٍ أَجْفَلَتْ غُفْلاً مِنَ الغَنَمِ
Berita kenabian jadikan hati musuh gentar ketakutan Bak lolongan harimau takutkan kambing nan lupa
Nabi tiada henti
musuh dilawan
dalam
setiap
medan pertempuran
۞
Hingga
daging mereka bertumpukan
laksana daging
di tempat pemotongan
مَا زَالَ يَلْقَاهُمُ فِي كُلِّ مُعْتَرَكٍ ۞ حَتَّى حَكَوْا بِالقَنَا لَحْماً عَلَى وَضَمِ
Nabi tiada henti musuh dilawan dalam setiap medan pertempuran Hingga daging mereka bertumpukan laksana daging di tempat pemotongan
Mereka (para musuh-musud Islam)
ingin lari
hampir saja mereka
berharap
pada diri
agar anggota badan mereka
۞
terbang
bersama burung besar
dan rajawali
وَدُّوا الفِرَارَ فَكَادُوا يَغْبِطُونَ بِهِ ۞ أَشْلَاءَ شَالَتْ مَعَ العِقْبَانِ وَالرَّخَمِ
Mereka (para musuh-musud Islam) ingin lari hampir saja mereka berharap agar anggota badan mereka terbang bersama burung besar dan rajawali
Siang malam berlalu
tanpa mereka ketahui
hitungannya
۞
tidak berada
Selagi siang malam itu
dalam bulan-bulan
yang dimuliakan
تُمْضِي اللَّيَالِي وَلَا يَدْرُونَ عِدَّتَهَا ۞ مَا لَمْ تَكُنْ مِنْ لَيَالِي الأَشْهُرِ الحُرُمِ
Siang malam berlalu tanpa mereka ketahui hitungannya Selagi siang malam itu tidak berada dalam bulan-bulan nan mulia
Islam datang
bagai tamu undangan
singgah
di halaman sahabat nabi
Bersama orang-orang jantan
yang sangat ingin membunuh
musuh
islami
كَأنَّمَا الدِّينُ ضَيْفٌ حَلَّ سَاحَتَهُمْ ۞ بِكُلِّ قَرْمٍ إِلَى لَحْمِ العِدَا قَرِمِ
Islam datang bagai tamu undangan, singgah di halaman sahabat nabi Bersama orang-orang jantan yang sangat ingin membunuh musuh islami
Ia membawa
lautan
pasukan
di atas
kuda yang berenang jaya
Membawa
۞
para pemberani
lagi jantan
bagai debur ombak samudera
يَجُرُّ بَحْرَ خَمِيسٍ فَوْقَ سَابِحَةٍ ۞ يَرْمِى بِمَوجٍ مِنَ الأبْطَالِ مُلْتَطِمِ
Ia membawa lautan pasukan di atas kuda yang berenang jaya Membawa para pemberani lagi jantan bagai debur ombak samudera
dari
setiap
orang yang memenuhi panggilan
Allah
serta mengharap pahala di sisi Allah SWT
۞
Menyerang
dengan pedang
akar kekufuran
yang memusnahkan para musuh Islam
مِنْ كُلِّ مُنْتَدِبٍ لِلَّهِ مُحْتَسِبٍ ۞ يَسْطُو بِمُسْتَأْصِلٍ لِلْكُفْرِ مُصْطَلِمِ
Setiap orang yang penuhi panggilan Allah dan mengharap pahala di sisi Allah SWT Menyerang akar kekufuran dengan pedang yang memusnahkan para musuh Islam
hingga
jadilah
Islam agama
Berkat kegigihan para ksatria
۞
Setelah
terasing jauh dari pemeluknya
terjalin erat hubungan
keluarga
حَتَّى غَدَتْ مِلَّةُ الإسْلَامِ وَهِيَ بِهِمْ ۞ مِنْ بَعْدِ غُرْبَتِهَا مَوْصُولَةَ الرَّحِمِ
Berkat kegigihan para ksatria hingga jadilah Islam agama Setelah terasing jauh dari pemeluknya terjalin erat hubungan keluarga
Islam terjamin
selamanya
dari mereka
dengan sebaik-baik
ayah
۞
Dan sebaik-baik
suami tercinta
mereka takkan
menjadi yatim
dan janda
مَكْفُولَةً أَبَداً مِنْهُم بِخَيْرِ أَبٍ ۞ وَخَيْرِ بَعْلٍ فَلَمْ تَيْتَمْ وَلَمْ تَئِمِ
Islam terjamin selamanya dari mereka dengan sebaik-baik ayah Dan sebaik-baik suami tercinta mereka takkan jadi yatim dan janda
Mereka ksatria
bak gunung nan kokoh kuat
maka tanyakan
lawan
tentang hebatnya gempuran
۞
tentang apa
yang mereka lihat
dari mereka
dalam
setiap
medan peperangan
هُمُ الجِبَالُ فَسَلْ عَنْهُم مُصَادِمَهُم ۞ مَاذَا رَأَى مِنْهُمُ فِي كُلِّ مُصْطَدِمِ
Mereka ksatria bak gunung nan kokoh kuat, maka tanyakan lawan tentang hebatnya gempuran Apa yang mereka lihat dalam setiap medan peperangan
Dan tanyakanlah kepada mereka
tentang perang Hunain
Dan tanyakanlah kepada mereka
tentang perang badar
Dan tanyakanlah kepada mereka
tentang perang uhud
۞
Semua itu adalah tempat malapetaka
yang terasa
bagi mereka
lebih ganas
dari penyakit menular
وَسَلْ حُنَيْناً وَسَلْ بَدْراً وَسَلْ أُحُداً ۞ فُصُولُ حَتْفٍ لَهُم أَدْهَى مِنَ الوَخَمِ
Dan tanyakanlah kepada mereka tentang perang Hunain, Badar dan Uhud? Semua itu adalah tempat malapetaka yang terasa lebih ganas dari penyakit menular
Pedang mereka
nan putih berkilauan
kembali menjadi merah padam
Setelah
banyak memenggal leher
۞
musuh
menjadi
hitam seperti hitamnya
rambut nan kelam
المُصْدِرِي البِيضُ حُمْراً بَعْدَ مَا وَرَدَتْ ۞ مِنَ العِدَا كُلَّ مُسْوَدٍّ مِنَ الِّلَمَمِ
Pedang mereka nan putih berkilauan kembali menjadi merah padam Setelah banyak memenggal leher lawan hitam sehitam rambut nan kelam
sebagai tombak senjata
Dengan kayu khat
mereka tusukkan pada para musuh
۞
Tombak pena takkan tinggalkan
sisa
daging
terkoyak dari tubuh
والكَاتِبِينَ بِسُمْرِ الخَطِّ مَا تَرَكَتْ ۞ أَقْلَامُهُم حَرْفَ جِسْمٍ غَيْرَ مُنْعَجِمِ
Dengan kayu khat sebagai tombak senjata, mereka tusukkan pada para musuh Tombak pena takkan tinggalkan sisa daging terkoyak dari tubuh
Para tentara
nan tajam senjatanya
miliki tanda
pembeda
۞
seperti mawar
nan mempesona
dengan tanda pembeda
pada pohon salam
شَاكِي السِّلَاحِ لَهُم سِيمَا تُمَيِّزُهُم ۞ وَالوَرْدُ يَمْتَازُ بِالسِّيمَا عَنِ السَّلَمِ
Para tentara nan tajam senjatanya miliki tanda pembeda Bak mawar nan mempesona dengan pohon salam ada tanda pembeda
semerbak keharuman
tentara
Angin
kemenangan
kirimkan padamu
۞
maka kamu perhitungkan
setiap bunga
di kelopak tersangka
nan gagah perkasa
تُهْدِى إلَيْكَ رِيَاحُ النَّصْرِ نَشْرَهُم ۞ فَتَحْسَبُ الزُّهْرَ فِي الأكْمَامِ كُلَّ كَمِ
Angin kemenangan kirimkan padamu semerbak keharuman tentara Hingga bunga di kelopak tersangka olehmu tentara nan gagah perkasa
Seakan-akan mereka
dipunggung
kuda
laksana pepohonan
di bukit tinggi
۞
Karena kuatnya
kemantapan belaka
bukan
Karena kuatnya
tali
كَأنَّهُم فِي ظُهُورِ الخَيْلِ نَبْتُ رُباً ۞ مِنْ شِدَّةِ الحَزْمِ لَا مِنْ شِدَّةِ الحُزُم
Seakan-akan mereka dipunggung kuda laksana pepohonan di bukit tinggi Karena kuatnya kemantapan belaka bukan karena kuatnya tali
goncang duka
Hati
para musuh
serangan dahsyat para ksatria
karena ketakutan
۞
Maka tak dapat
dibedakan
antara
kumpulan anak domba
dan sekelompok pemberani perkasa
طَارَتْ قُلُوبُ العِدَا مِنْ بَأسِهِمْ فَرَقاً ۞ فَمَا تُفَرِّقُ بَيْنَ الْبَهْمِ والْبُهَمِ
Hati para musuh goncang duka karena takut serangan dahsyat para ksatria Maka tak dapat bedakan antara kumpulan anak domba dan sekelompok pemberani perkasa
dan Barangsiapa
menjadikan
sebab rasulullah
atas kemenangannya
۞
bila singa di rimba menjumpainya
maka ia akan diam
seta tunduk kepadanya
وَمَنْ تَكُنْ بِرَسُولِ اللَّهِ نُصْرَتُهُ ۞ إنْ تَلْقَهُ الأُسْدُ فِى آجَامِهَا تَجِمِ
Barangsiapa meraih kemenangan sebab rasulullah bila singa di rimba menjumpainya, maka ia akan diam tunduk padanya
dan tidak kau lihat
kekasih beriman
kecuali
beroleh kemenangan
۞
untuknya
Dan tak kau lihat
musuh nabi utusan
kecuali
mendapat kekalahan
وَلَنْ تَرَى مِنْ وَلِيٍ غَيْرَ مُنْتَصِرٍ ۞ بِهِ وَلَا مِنْ عَدُوٍّ غَيْرَ مُنْفَصِمِ
Tak kau lihat kekasih beriman kecuali beroleh kemenangan Dan tak kau lihat musuh nabi utusan kecuali mendapat kekalahan
Nabi tempatkan
umatnya
dalam
benteng
agamanya
۞
Bagai singa
tempatkan
anak-anaknya
dalam
hutan belantara
أَحَلَّ أُمَّتَهُ فِي حِرْزِ مِلَّتِهِ ۞ كَاللَّيْثِ حَلَّ مَعَ الأشْبَالِ فِي أَجَمِ
Nabi tempatkan umatnya dalam benteng agamanya Bagai singa tempatkan anak-anaknya dalam hutan belantara
Seringkali
jatuhkan musuh
kitab suci al-Qur’an
dalam perdebatan
۞
diantaranya
Dan telah
banyak
dalil-dalil
pasti kalahkan musuh-musuh sejati
كَمْ جَدَلَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ مِنْ جَدَلٍ ۞ فِيهِ وَكَمْ خَصَمَ البُرْهَانُ مِنْ خَصَمِ
Seringkali kitab suci al-Qur’an jatuhkan musuh dalam perdebatan Dan telah banyak dalil-dalil pasti kalahkan musuh-musuh sejati
Aku abdikan diriku pada sang nabi
dengan pujian
dengan mengharap ampunan
۞
dosa-dosa
umur
yang telah lewat
dalam
bersyair
dan pelayanan terhadap raja
خَدَمْتُهُ بِمَدِيحٍ أَسْتَقِيلُ بِهِ ۞ ذُنُوبَ عُمْرٍ مَضَى فِي الشِّعْرِ وَالخِدَمِ
Aku abdikan diriku pada sang nabi dengan pujian dengan mengharap ampunan dosa-dosa umur yang telah lewat dalam bersyair dan pelayanan terhadap raja
Keduanya mengalungi diriku
sesuatu yang akibatnya
menakutkan dengan dua perkara itu
۞
seakan-akan diriku
hewan
sembelihan
berupa unta
إِذْ قَلَّدَانِيَ مَا تُخْشَى عَوَاقِبُهُ ۞ كَأنَّنِي بِهِمَا هَدْيٌ مِنَ النَّعَمِ
Keduanya mengalungi diriku sesuatu yang akibatnya menakutkan dengan dua perkara itu, seakan-akan diriku hewan sembelihan berupa unta
Kuturuti bujuk rayu
masa muda
dalam
bersyair dan berkhidmah
dan tak ada
۞
yang kudapatkan
kecuali
dosa
dan penyesalan
أَطَعْتُ غَيَّ الصِّبَا فِي الحَالَتَينِ وَمَا ۞ حَصَلْتُ إلَّا عَلَى الآثَامِ وَالنَّدَمِ
Kuturuti bujuk rayu masa muda dalam bersyair dan berkhidmah Tak ada yang kudapatkan kecuali dosa dan penyesalan
Alangkah ruginya
jiwaku yang
dalam
perdagangannya
۞
tidak pernah membeli
agama
dengan dunia
dan tak pernah menawarnya
فَيَا خَسَارَةَ نَفْسٍ فِي تِجَارَتِهَا ۞ لَمْ تَشْتَرِ الدِّينَ بِالدُّنْيَا وَلَمْ تَسُمِ
Alangkah ruginya jiwaku yang dalam perdagangannya tidak pernah membeli agama dengan dunia pun tak pernah menawarnya
dan Barangsiapa
menjual
akhirat
dengan dunia
kebahagiaan sesaat
۞
Maka nyata
baginya
kerugian
dalam
jual beli
dan akad salam
وَمَنْ يَبِعْ آجِلاً مِنْهُ بِعَاجِلِهِ ۞ يَبِنْ لَهُ الْغَبْنُ فِي بَيْعٍ وَفِي سَلَمِ
Barangsiapa menjual akhirat dengan dunia Maka nyata baginya kerugian dalam jual beli dan akad salam
jika kulakukan
dosa
maka tidaklah
janjiku
terputuskan
۞
pada nabi
Dan juga tali hubungan
takkan terputuskan
إنْ آتِ ذَنْباً فَمَا عَهْدِي بِمُنْتَقِضٍ ۞ مِنَ النَّبِيِّ وَلَا حَبْلِي بِمُنْصَرِمِ
Jika dosa kulakukan janjiku pada nabi tidaklah terputuskan Dan juga tali hubungan takkan terputuskan
maka sesungguhnya
aku punya
jaminan
sesuai dengan nabi
yakni namaku
۞
muhammad
dan beliau adalah
yang paling sempurna
makhluk ciptaan Allah
dalam hal janji
فَإنَّ لِي ذِمَّةً مِنْهُ بِتَسْمِيَتِي ۞ مُحَمَّداً وَهْوَ أَوْفَى الخَلْقِ بِالذِّمَمِ
Sesungguhnya aku punya jaminan yakni namaku ‘muhammad’ Dan beliau adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dalam hal janji
Jika di akhirat nabi tidak
mengulurkan
tangan
menolongku
۞
sebagai anugerah
maka sampaikanlah
kemudian berkata
wahai orang yang tergelincir
kakinya
إِنْ لَمْ يَكُنْ فِي مَعَادِي آخِذاً بِيَدِى ۞ فَضْلاً وَإلَّا فَقُل يَا زَلَّةَ القَدَمِ
Jika di akhirat nabi tak ulurkan tangan menolongku sebagai anugerah, maka sampaikanlah kata “wahai orang yang tergelincir kakinya
Terlalu jauh (tidak mungkin)
apabila nabi menolak
tuk memberi syafa’atnya
kepada para pengharap syafaat
۞
Pun tidak mungkin pula
seorang tetangga Rasul
kan kembali
tanpa mendapatkan
penghormatan darinya
حَاشَاهُ أَنْ يُحْرِمَ الرَاجِي مَكَارِمَهُ ۞ أَوْ يَرْجِعَ الجَارُ مِنْهُ غَيْرَ مُحْتَرَمِ
Terlalu jauh (tidak mungkin) apabila nabi menolak tuk memberi syafa’atnya kepada para pengharap syafaat Pun tidak mungkin pula seorang tetangga Rasul kan kembali tanpa mendapatkan penghormatan darinya
sejak
kucurahkan
segala pikiran
untuk memberikan aneka pujian
dan kudapatkan dari nabi
۞
untuk keselamatanku
sebaik baik
pemberi jaminan
وَمُنْذُ أَلْزَمْتُ أَفْكَارِي مَدَائِحَهُ ۞ وَجَدْتُهُ لِخَلَاصِي خَيْرَ مُلْتَزِمِ
Sejak kucurahkan segala pikiran untuk memberikan aneka pujian Maka untuk keselamatanku, nabi kudapatkan sebaik baik pemberi jaminan
dan takkan luputkan
Pemberian
dari nabi
setiap tangan
yang membutuhkan
۞
Susungguhnya
hujan
akan menghidupi
bunga-bunga
di bukit tinggi
وَلَنْ يَفُوتَ الغِنَى مِنْهُ يَداً تَرِبَتْ ۞ إنَّ الحَيَا يُنْبِتُ الأزْهَارَ فِي الأَكَمِ
Pemberian nabi takkan luputkan setiap tangan yang membutuhkan Susungguhnya hujan akan menghidupi bunga-bunga di bukit tinggi
dan tidaklah
aku mengharapkan
harta
dunia
yang
yang penuh kenikmatan
۞
Seperti tangan
zuhair
ketika memetik
untuk raja haram yang ia puja
وَلَمْ أُرِدْ زَهْرَةَ الدُّنْيَا الَّتِي اقْتَطفَتْ ۞ يَدَا زُهَيرٍ بِمَا أَثْنَى عَلَى هَرِمِ
Aku tidaklah mengharapkan dunia yang penuh kenikmatan Seperti yang zuhair petik dengan tangannya atas raja haram yang ia puja
Wahai makhluk paling mulia
tiada bagiku
seseorang
tempat perlindungan hamba
۞
selain engkau baginda
di kala
huru-hara kiamat
melanda
semua manusia
يَا أَكْرَمَ الخَلْقِ مَا لِي مَنْ أَلُوذُ بِهِ ۞ سِوَاكَ عِنْدَ حُلُولِ الحَادِثِ العَمِمِ
Wahai makhluk paling mulia, tiada orang tempat perlindungan hamba selain engkau baginda kala huru-hara kiamat melanda semua manusia
dan tiada sempit
Wahai Rasululloh
keagunganmu
karena diriku
۞
Tatkala Dzat yang Maha Mulia
bersifat
dengan nama
Dzat Penyiksa (melaksanakan siksaan-Nya)
وَلَنْ يَضِيقَ رَسُولَ اللهِ جَاهُكَ بِي ۞ إذَا الكَرِيمُ تَحَلَّى بِاسْمِ مُنْتَقِمِ
Wahai Rasululloh, keagunganmu tiada sempit karena diriku Tatkala Dzat yang Maha Mulia bersifat dengan nama Dzat Penyiksa (melaksanakan siksaan-Nya)
Di antara
kemurahanmu
adalah dunia
dan akhirat
۞
Dan di antara
ilmumu
adalah ilmu
lauh mahfudh
dan qalam
فَإنَّ مِنْ جُودِكَ الدُّنْيَا وَضَرَّتَهَا ۞ وَمِنْ عُلُومِكَ عِلْمَ اللَّوْحِ وَالقَلَمِ
Di antara kemurahanmu adalah dunia dan akhirat Dan di antara ilmumu adalah ilmu lauh mahfudh dan qalam
Wahai jiwaku
Janganlah putus asa
karena dosa besar
yang telah dilakukan
۞
Sesungguhnya
dosa-dosa besar
dalam
luasnya ampunan Allah
adalah kecil
يَا نَفْسُ لَا تَقْنَطِي مِنْ زَلَّةٍ عَظُمَتْ ۞ إنَّ الكَبَائِرَ فِي الغُفْرَانِ كَاللَّمَمِ
Wahai jiwaku! Janganlah putus asa karena dosa besar yang telah dilakukan Sesungguhnya dosa-dosa besar dalam luasnya ampunan Allah adalah kecil
Semoga
rahmat
Tuhanku
ketika
dibagi-bagikan pada hambanya
۞
sesuai
dengan nilai
kedurhakaannya
dalam
pembagiannya
لَعَلَّ رَحْمَةَ رَبِّي حِينَ يَقْسِمُهَا ۞ تَأْتِي عَلَى حَسَبِ العِصْيَانِ فِي القِسَمِ
Semoga rahmat Tuhanku, ketika dibagi-bagikan pada hambanya sesuai dengan kadar kedurhakaannya
Ya allah
jadikanlah
harapanku
tidak
berbeda
۞
dengan apa yang ada disisi-mu
Dan jadikanlah
keyakinanku
tiada
putus-putus kepada-Mu
يَارَبِّ وَاجْعَلْ رَجَائِي غَيْرَ مُنْعَكِسٍ ۞ لَدَيْكَ وَاجْعَلْ حِسَابِي غَيْرَ مُنْخَرِمِ
Ya allah jadikanlah harapanku tak berbeda dengan apa yang ada disisi-mu Dan jadikanlah keyakinanku tiada putus-putus kepada-Mu
Ya Allah kasihanilah
hamba-mu ini
di dunia maupun akhirat nanti
Sesungguhnya
ia memiliki
۞
kesabaran yang sangat lemah
Kapan saja
bencana menimpanya
ia pasti lari
tak tahan
وَالطُفْ بِعَبْدِكَ فِي الدَّارَينِ إنَّ لَهُ ۞ صَبْراً مَتَى تَدْعُهُ الأهْوَالُ يَنْهَزِمِ
Ya Allah, kasihanilah hamba-mu ini di dunia maupun akhirat nanti Sesungguhnya ia punya kesabaran yang sangat lemah. Kapan saja bencana menimpanya, ia pasti lari tak tahan
Ya Allah semoga Engkau curahkan
awan
shalawat
kepadamu
abadi tak terbatas
۞
Kepada
junjungan nabi Agung Muhammad Saw
layaknya hujan
mengalir deras
وَائْذَنْ لِسُحْبِ صَلَاةٍ مِنْكَ دَائِمَةٍ ۞ عَلَى النَّبِيِّ بِمُنْهَلٍّ وَمُنْسَجِمِ
Ya Allah, semoga Engkau curahkan awan shalawat-mu abadi tak terbatas Kepada junjungan nabi Agung Muhammad Saw, layaknya hujan mengalir deras
masih menggerakkan
dahan-dahan
pohon Ban
Selagi angin
timur
۞
Dan selagi pengembala
unta
senangkan
unta
dengan merdu suara
مَا رَنَّحَتْ عَذَبَاتِ البَانِ رِيحُ صَبَا ۞ وَأَطْرَبَ العِيسَ حَادِي العِيسِ بِالنَّغَمِ
Selagi angin timur masih menggerakkan dahan-dahan pohon Ban Dan selagi pengembala unta, senangkan unta dengan merdu suara
Kemudian
ridho-Mu semoga tercurahkan
kepada para sahabat rasulmu
Abu Bakar ra
dan kepada
Umar ra
۞
dan kepada
Ali ra
dan kepada
Utsman ra
yang dimuliakan
ثُمَّ الرِّضَا عَنْ أَبِي بَكْرٍ وَعَنْ عُمَرٍ ۞ وَعَنْ عَلِيٍّ وَعَنْ عُثْمَانَ ذِي الكَرَمِ
Kemudian ridho-Mu semoga tercurahkan kepada para sahabat rasulmu; Abu Bakar ra, Umar ra, Ali ra, dan Utsman ra.
Begitu pula keluarga
para sahabat-sahabat Rasul yang lain
kemudian
para tabi’in
Mereka adalah
۞
orang yang ahli takwa
bersih
belas kasihan
dan mulia
وَالآلِ وَالصَّحْبِ ثمَّ التَّابعينَ فَهُم ۞ أَهْلُ التُّقَى وَالنَّقَا وَالحِلْمِ وَالكَرَمِ
Begitu pula keluarga, para sahabat-sahabat Rasul yang lain, para tabi’in. Mereka adalah orang yang ahli takwa, bersih, belas kasihan dan mulia
Wahai Tuhanku
Melalui perantara kekasihmu (Muhammad saw)
sampaikanlah kami
pada tujuan kami
۞
Dan ampunilah
dosa-dosa kami
yang lalu
wahai Sang Maha Pemurah
يَا رَبِّ بِالمِصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا ۞ وَاغْفِر لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ
Wahai Tuhanku! Melalui perantara kekasihmu (Muhammad saw) sampaikanlah kami pada tujuan kami. Dan ampunilah dosa-dosa kami yang lalu, wahai Sang Maha Pemurah
dan ampunilah
wahai Tuhanku
segenap
kaum muslimin
۞
atas dosa-dosa mereka
sebab apa yang mereka baca
di masjid
al-Aqsha
dan di masjid al Haram
وَاغْفِر إلَهِي لِكُلِّ المُسْلِمِينَ بِمَا ۞ يَتْلُوهُ فِي المَسْجِدِ الأقْصَى وَفِي الحَرَمِ
Ampunilah segenap kaum muslimin ya Tuhanku atas dosa-dosa mereka sebab apa yang mereka baca di masjid al-Aqsha dan di masjid al Haram
melalui keagungan seorang nabi
yang rumahnya
di tanah
haram
۞
Dan namanya
menjadi sumpah
paling agung
diantara sumpah
بِجَاهِ مَنْ بَيْتُهُ فِي طَيْبَةٍ حَرَم ۞ وَإِسْمُهُ قَسَمٌ مِنْ أَعْظَمِ القَسَمِ
melalui keagungan seorang nabi yang rumahnya di tanah haram. Dan namanya menjadi sumpah paling agung
Inilah sair-sair
burdah
yang telah sampai
yang telah sampai pada penghabisan
۞
Segala puji
bagi Allah SWT
dari permulaan
sampai penghabisan
وَهَذِهِ بُردَةُ المُخْتَارِ قَدْ خُتِمَتْ ۞ وَالحَمْدُ لِلَّهِ فِي بَدْءٍ وَفِي خَتَمِ
Inilah sair-sair burdah yang telah sampai pada penghabisan Segala puji bagi Allah SWT, dari permulaan sampai penghabisan
Bait- bait Qashidah Burdah ini
sebanyak
seratus enam puluh bait
۞
Berkat burdah ini lapangkanlah
segala duka cita kami
wahai Dzat yang Maha Luas
kemurahan-Nya
أَبْيَاتُهَا قَدْ أَتَتْ سِتِّينَ مَعْ مِاَئةٍ ۞ فرِّجْ بِهَا كَرْبَنَا يَا وَاسِعَ الكَرَمِ
Bait- bait Qashidah Burdah ini sebanyak seratus enam puluh bait Berkat burdah ini lapangkanlah segala duka cita kami, wahai Dzat yang Maha Luas kemurahan-Nya