segala puji
bagi allah
dengan pujian
yang banyak
baik
diberkaihi
padanya
seperti yang di sukai
tuhan kami
dan Dia ridloi.
Solawat
serta salam
untuk Nabi Muhammad
dan keluarganya
dan sahabatnya
Dan orang
yang mengikuti meraka
dengan kebaikan
sampai
hari kiamat
dan setelah itu
Dari Amirul
Mukminin
Abu Hafsh ‘Umar bin Khaththab
Radhiyallahu ‘Anhu
berkata
aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda,
“Sesungguhnya
amal itu
tergantung dengan niatnya
Dan sesungguhnya
setiap orang
akan mendapatkan
sesuai dengan niatnya.
yang hijrahnya
Maka, barangsiapa
kepada
Allah
dan Rasul-Nya
maka hijrahnya
kepada
Allah
dan Rasul-Nya
dan barangsiapa
yang hijrahnya
kepada dunia
yang ingin diraih
atau wanita
yang ingin dinikahi
maka hijrahnya
kepada
apa
yang dia berhijrah
kepadanya.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘Anhu berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah kepadanya.”
text
Diriwayatkan
dua imam
ahli hadits:
Abu
Abdillah
Muhammad
bin
Ismail
bin
Ibrahim
bin
Al-Mughirah
bin
Bardizbah
Al-Bukhari
dan
Abu
Al-Husain
Muslim
bin
Hajjaj
bin
Muslim
Al-Qushairi
di kedua kitab Shahihnya
yang merupakan
dua kitab paling shahih
yang pernah disusun.
Diriwayatkan dua imam ahli hadits: Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al-Qushairi An-Naisaburi di kedua kitab Shahihnya yang merupakan dua kitab paling shahih yang pernah disusun.
text
Dari Umar
Radhiyallahu ‘Anhu
juga
ia berkata:
pada suatu hari
Kami berada
di sisi
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
tiba-tiba datang
kepada kami
seseorang
yang sangat
putih pakaiannya
yang sangat
hitam rambutnya,
tidak nampak
Kalau
sedang bepergian,
dan tidak ada seorang pun
dari kami
yang mengenalnya.
Kemudian
dia duduk
menghadap Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
lalu menyandarkan
lututnya
kepada lutut beliau,
dan meletakkan
kedua telapak tangannya
di atas
paha beliau.
Dan dia bertanya
Wahai Muhammad
Kabarkan kepadaku
tentang Islam.
Dari ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhu juga, ia berkata: pada suatu hari kami berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tiba-tiba datang kepada kami seseorang yang sangat putih pakaiannya, sangat hitam rambutnya, tidak nampak kalau sedang bepergian, dan tidak ada seorang pun dari kami yang mengenalnya. Kemudian dia duduk menghadap Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu menyandarkan lututnya kepada lutut beliau, dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha beliau. Dia bertanya, “Ya Muhammad! Kabarkan kepadaku tentang Islam.
text
Maka bersabda
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Islam adalah
Kamu bersaksi
Bahwa tiada Tuhan selain Allah
Dan Sesungguhnya Muhammad
Adalah utusan Allah
dan menegakkan
Shalat
dan menunaikan
zakat
dan berpuasa
di bulan Ramadhan
dan berhaji
jika anda mampu
menempuh jalannya.
Maka, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Islam adalah Anda bersyahadat lâ ilâha illâllâh dan muhammadur rasûlûllâh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika Anda mampu menempuh jalannya.
text
Lelaki itu berkata,
“Engkau benar.”
Kami heran
dia yang bertanya
sekaligus membenarkannya.
terhadapnya,
Lelaki itu berkata, “Engkau benar.” Kami heran terhadapnya, dia yang bertanya sekaligus membenarkannya.
text
Lelaki itu bekata lagi,
“Kabarkanlah kepadaku
tentang iman
Beliau menjawab,
“Anda beriman kepada Allah,
para Malaikat-Nya,
Kitab-Kitab-Nya,
para Rasul-Nya,
hari Akhir,
dan Anda beriman
kepada takdir
yang baik
maupun yang buruk.
Lelaki itu menjawab,
“Engkau benar.”
Lelaki itu bekata lagi, “Kabarkanlah kepadaku tentang iman!” Beliau menjawab, “Anda beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari Akhir, dan Anda beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” Lelaki itu menjawab, “Engkau benar.”
text
Dia berkata lagi,
“Kabarkan kepadaku
tentang ihsan
Beliau menjawab,
Anda menyembah Allah
seolah-olah
melihatnya.
jika anda
tidak bisa
melihatnya.
maka sesungguhnya
Dia melihat Anda.
Dia bekata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang ihsan!” Beliau menjawab, “Anda menyembah Allah seolah-olah melihatnya. Jika Anda tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat Anda.
text
Dia berkata lagi,
Kabarkan kepadaku
tentang hari Kiamat
Beliau menjawab,
tidaklah
yang ditanya
lebih tahu
daripada
yang bertanya.
Dia berkata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang hari Kiamat!” Beliau menjawab, “Tidaklah yang ditanya lebih tahu daripada yang bertanya.
text
Dia berkata lagi,
Kabarkan kepadaku
tentang tanda-tandanya.
Beliau menjawab,
Jika seorang budak wanita melahirkan
majikannya
dan jika Anda melihat
orang yang tidak beralas kaki,
tidak berpakaian
miskin,
dan penggembala kambing
saling bermegah-megahan
meninggikan bangunan.
Dia berkata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya.” Beliau menjawab, “Jika seorang budak wanita melahirkan majikannya, dan jika Anda melihat orang yang tidak beralas kaki, tidak berpakaian, miskin, dan penggembala kambing saling bermegah-megahan meninggikan bangunan.”
text
Kemudian lelaki itu pergi.
Aku diam sejenak
lalu beliau bersabda,
wahai ‘Umar
Tahukah kamu
siapa yang bertanya itu?
Aku menjawab,
Allah dan Rasul-Nya
lebih tahu
Beliau bersabda,
Sesungguhnya dia Jibril
yang datang kepada kalian
untuk mengajarkan
agama kalian.
(HR. Muslim)
Kemudian lelaki itu pergi. Aku diam sejenak lalu beliau bersabda, “Hai ‘Umar! Tahukah kamu siapa yang bertanya itu?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya dia Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.” Hr. Muslim.
text
Dari Abu
Abdirrahman
bin ‘Umar
bin Khaththab
Radhiyallahu ‘Anhuma
ia berkata:
aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda,
Islam dibangun
di atas
lima hal:
bersaksi
bahwa
tiada Tuhan
selain
Allah
Dan
Sesungguhnya
Muhammad
adalah utusan
Allah
Dan
Menegakkan
Shalat
Dan
menunaikan
Zakat
Dan
Menunaikan Haji
Ke Baitullah
Dan
Berpuasa
di bulan Ramadhan
HR. Bukhari dan Muslim
Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin ‘Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘Anhuma, ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Islam dibagun di atas lima hal: syahadat lâ ilâha illâllâh dan muhammadur rasûlûllâh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan.” HR. Al-Bukhari dan Muslim
text
Dari
Abu
Abdurrahman
Abdullah
bin Mas’ud
Radhiyallahu ‘Anhu
Dia berkata
telah menceritakan kepada kami
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
dan Beliau seseorang yang jujur
lagi diakui kejujurannya
Sesungguhnya
seorang dari kalian
dikumpulkan
penciptaannya
di perut
ibunya
Empat puluh
hari
kemudian
menjadi
segumpal darah
selama itu pula
kemudian
menjadi
segumpal daging
selama itu pula
kemudian
diutus
seorang malaikat
untuk meniupkan
ruh padanya
dan diperintahkan
empat
kalimat:
menulis
rezekinya
ajalnya
amalnya
celaka
atau
bahagia
Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menceritakan kepada kami dan beliau seorang yang jujur lagi diakui kejujurannya, “Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian diutus seorang Malaikat kepadanya untuk meniupkan ruh padanya, dan diperintahkan empat kalimat: menulis rezekinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia.
Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menceritakan kepada kami dan beliau seorang yang jujur lagi diakui kejujurannya, “Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian diutus seorang Malaikat kepadanya untuk meniupkan ruh padanya, dan diperintahkan empat kalimat: menulis rezekinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagia.
Demi Allah yang
tidak ada sesembahan yang berhak disembah
sekain Dia
sesungguhnya
seorang dari kalian
benar-benar beramal
dengan amal
penghuni Surga
hingga
jarak
antaranya
dan Surga
hanya sejengkal
lalu takdir
mendahuluinya
lalu dia beramal
dengan amal
penduduk Neraka
lalu ia pun memasukinya.
Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Dia, sesungguhnya seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amal penghuni Surga hingga jarak antaranya dan Surga hanya sejengkal, lalu takdir mendahuluinya, lalu dia beramal dengan amal penduduk Neraka lalu ia pun memasukinya.
Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Dia, sesungguhnya seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amal penghuni Surga hingga jarak antaranya dan Surga hanya sejengkal, lalu takdir mendahuluinya, lalu dia beramal dengan amal penduduk Neraka lalu ia pun memasukinya.
Dan
sesungguhnya
seorang dari kalian
benar-benar beramal
dengan amal
penduduk Neraka
hingga
jarak
antaranya
dengan Neraka
hanya sejengkal
lalu takdir
mendahuluinya
lalu ia beramal
dengan amal
penduduk Neraka
maka ia pun memasukinya.
HR. Bukhari dan Muslim
Dan sesungguhnya seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amal penduduk Neraka hingga jarak antaranya dengan Neraka hanya sejengkal, lalu takdir mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amal penduduk Surga, maka ia pun memasukinya.” HR. Al-Bukhari dan Muslim
Dan sesungguhnya seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amal penduduk Neraka hingga jarak antaranya dengan Neraka hanya sejengkal, lalu takdir mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amal penduduk Surga, maka ia pun memasukinya.” HR. Al-Bukhari dan Muslim
Dari
Ummul Mukminin
Ummu Abdillah
‘Aisyah
Radhiyallahu ‘Anha
ia berkata:
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
Barangsiapa
yang mengada-mengada
dalam urusan kami
yang bukan bagian darinya
maka ia tertolak.
HR. Bukhari dan Muslim
Dari Ummul Mukminin Ummu Abdillah ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengada-mengada dalam urusan kami ini yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak.” HR. Al-Bukhari dan Muslim
Dari Ummul Mukminin Ummu Abdillah ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengada-mengada dalam urusan kami ini yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak.” HR. Al-Bukhari dan Muslim
Dalam riwayat Muslim
barangsiapa
yang beramal
tanpa ada perintahnya dari kami,
maka amal itu tertolak.
Dalam riwayat Muslim, “Barangsiapa yang beramal tanpa ada perintahnya dari kami, maka amal itu tertolak.
Dalam riwayat Muslim, “Barangsiapa yang beramal tanpa ada perintahnya dari kami, maka amal itu tertolak.
Dari
Abu Abdillah
An-Nu’man
bin Basyir
Radhiyallahu ‘Anhuma
berkata:
aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
sesungguhnya
yang halal
telah jelas
dan yang haram
telah jelas
dan di antara keduanya
ada hal-hal yang samar
yang tidak diketahui
kebanyakan
manusia.
maka barangsiapa
menjaga diri
dari hal yang samar (syubhat)
sungguh dia telah memelihara
agama
dan kehormatannya
dan barangsiapa
yang terjatuh
pada yang syubhat,
akan terjatuh
pada yang haram
seperti penggembala
yang menggembala
di sekitar
tanah
larangan
yang suatu saat
akan memasukinya
ketahuilah
sesungguhnya
setiap
Raja
memiliki batas larangan
ketahuilah
sesungguhnya
batas larangan
Allah
adalah hal yang diharamkan-Nya
ketahuilah
sesungguhnya
di dalam tubuh
ada segumpal daging
jika
baik
maka baik pula seluruh tubuh
tetapi jika
buruk
maka buruk pula seluruh tubuh.
ketahuilah
segumpal daging itu
adalah hati
(HR. Al-Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)
Dari Abu Abdillah An-Nu’man bin Basyir Radhiyallahu ‘Anhuma berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ”Sesungguhnya yang halal telah jelas dan yang haram telah jelas, dan di antara keduanya ada hal-hal yang samar yang tidak diketahui kebanyakan manusia. Barangsiapa menjaga diri dari hal yang samar (syubhat), sungguh dia telah memelihara agama dan kehormatannya, dan barangsiapa yang terjatuh pada yang syubhat, akan terjatuh pada yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar tanah larangan yang suatu saat akan memasukinya. Ketahuilah, sesungguhnya setiap raja memiliki batas larangan. Ketahuilah batas larangan Allah adalah hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah, di dalam tubuh ada segumpal daging, jika baik maka baik pula seluruh tubuh, tetapi jika buruk maka buruk pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Al-Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)
Dari Abu Abdillah An-Nu’man bin Basyir Radhiyallahu ‘Anhuma berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ”Sesungguhnya yang halal telah jelas dan yang haram telah jelas, dan di antara keduanya ada hal-hal yang samar yang tidak diketahui kebanyakan manusia. Barangsiapa menjaga diri dari hal yang samar (syubhat), sungguh dia telah memelihara agama dan kehormatannya, dan barangsiapa yang terjatuh pada yang syubhat, akan terjatuh pada yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar tanah larangan yang suatu saat akan memasukinya. Ketahuilah, sesungguhnya setiap raja memiliki batas larangan. Ketahuilah batas larangan Allah adalah hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah, di dalam tubuh ada segumpal daging, jika baik maka baik pula seluruh tubuh, tetapi jika buruk maka buruk pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Al-Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)
Dari
Abu Ruqayyah
Tamim
bin Aus
Ad-Dari
Radhiyallahu ‘Anhu
bahwa
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
agama
adalah nasehat
Kami bertanya,
untuk siapa
Beliau menjawab,
Untuk Allah
Kitab-Nya
Rasul-Nya
dan pemimpin
kaum Muslimin
dan orang awamnya.
(HR. Muslim no. 55)
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Dari Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, dan pemimpin kaum Muslimin dan orang awamnya.” (HR. Muslim no. 55)
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Dari Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, dan pemimpin kaum Muslimin dan orang awamnya.” (HR. Muslim no. 55)
Dari
Ibnu Umar
Radhiallahu Anhuma
bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda
bersabda
Aku diperintahkan
untuk memerangi
manusia
hingga
mereka bersaksi
bahwa
tiada Tuhan
selain
Allah
dan sesungguhnya
Muhammad
adalah utusan Allah
menegakkan
Shalat
menunaikan
Zakat
Jika mereka
melaksanakan
hal tersebut
maka mereka telah memelihara
dariku
Harta
dan darah mereka
kecuali
dengan hak
islam
dan hisab mereka
diserahkan kepada Allah Ta’ala
(HR. Al-Bukhari no. 25 dan Muslim no. 22)
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersyahadat lâ ilâha illâllâh dan muhammadur rasûlûllâh, menegakkan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka melaksanakan hal tersebut, maka mereka telah memelihara harta dan darah mereka dariku kecuali dengan hak Islam, dan hisab mereka diserahkan kepada Allah Ta’ala.” (HR. Al-Bukhari no. 25 dan Muslim no. 22)
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersyahadat lâ ilâha illâllâh dan muhammadur rasûlûllâh, menegakkan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka melaksanakan hal tersebut, maka mereka telah memelihara harta dan darah mereka dariku kecuali dengan hak Islam, dan hisab mereka diserahkan kepada Allah Ta’ala.” (HR. Al-Bukhari no. 25 dan Muslim no. 22)
Dari
Abu Hurairah
-
-
Radhiyallahu ‘Anhu
ia berkata:
aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Bersabda
Apa yang aku larang
bagi kalian
Maka jauhilah
dan apa yang aku perintahkan
kepada kalian
maka kerjakan
semampu kalian
Sesungguhnya
yang membinasakan
orang-orang
sebelum kalian
adalah banyak
bertanya
dan menyelisihi
para Nabi.
(HR. Al-Bukhari no. 7288 dan Muslim no. 1337)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Apa yang aku larang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang aku perintahkan kepada kalian maka kerjakan semampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyak bertanya dan menyelisihi para Nabi.” (HR. Al-Bukhari no. 7288 dan Muslim no. 1337)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Apa yang aku larang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang aku perintahkan kepada kalian maka kerjakan semampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyak bertanya dan menyelisihi para Nabi.” (HR. Al-Bukhari no. 7288 dan Muslim no. 1337)
Dari
Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘Anhu
berkata:
bersabda
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
sesungguhnya
-
itu baik
tidak mau menerima
kecuali
yang baik
dan sesungguhnya
Allah
telah memerintahkan
kepada orang-orang Mukmin
yang telah diperintahkan
para Rasul
Allah berfirman,
Wahai para Rasul
Rasul
makanlah
dari
segala sesuatu yang baik
dan kerjakanlah
amal shalih.
[QS. Al-Mukminun [23]: 51]
dan Dia berfirman:
wahai
orang-orang
yang beriman
makanlah
dari
segala sesuatu yang baik
yang telah Kami berikan kepadamu.
[QS. Al-Baqarah [2]: 172]
kemudian
ia menceritakan kisah:
seorang laki-laki
yang melakukan perjalanan jauh
rambutnya kusut dan berdebu.
Dia menengadahkan
kedua tangannya
ke langit seraya berdoa:
Wahai Rabb-ku
Wahai Rabb-ku
sedangkan makanannya
haram
minumannya
haram
pakaiannya
haram
dan (perutnya) dikenyangkan
dengan makanan haram
maka bagaimana mungkin
do’anya dikabulkan.
(HR. Muslim no. 1015)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik, tidak mau menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang Mukmin seperti yang telah diperintahkan kepada para Rasul, Allah berfirman, ‘Wahai para Rasul makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal shalih.’ [QS. Al-Mukminun [23]: 51] Dan Dia berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu.’ [QS. Al-Baqarah [2]: 172] Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan (perutnya) dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin do’anya dikabulkan.” (HR. Muslim no. 1015)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik, tidak mau menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang Mukmin seperti yang telah diperintahkan kepada para Rasul, Allah berfirman, ‘Wahai para Rasul makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal shalih.’ [QS. Al-Mukminun [23]: 51] Dan Dia berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu.’ [QS. Al-Baqarah [2]: 172] Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan (perutnya) dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin do’anya dikabulkan.” (HR. Muslim no. 1015)
dari
Abu Muhammad
Al-Hasan
bin Ali
bin Abi Thalib
cucu
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
dan kesayangannya,
ia berkata:
aku hafal
dari
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
Tinggalkan
apa yang meragukanmu
kepada
apa yang tidak meragukanmu.
(HR. At-Tirmidzi no. 2518, An-Nasa`i VIII/327, dan At-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan shahih.”)
Dari Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kesayangannya, ia berkata: aku hafal dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.” (HR. At-Tirmidzi no. 2518, An-Nasa`i VIII/327, dan At-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan shahih.”)
Dari Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kesayangannya, ia berkata: aku hafal dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu.” (HR. At-Tirmidzi no. 2518, An-Nasa`i VIII/327, dan At-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan shahih.”)
Dari
Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘Anhu
ia berkata:
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda
Di antara
bagusnya
ke-Islaman
seseorang adalah
meninggalkan
apa yang tidak berguna baginya.
(Hadits hasan, HR. At-Tirmidzi no. 2317 dan selainnya)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Di antara bagusnya ke-Islaman seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak berguna baginya.” (Hadits hasan, HR. At-Tirmidzi no. 2317 dan selainnya)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Di antara bagusnya ke-Islaman seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak berguna baginya.” (Hadits hasan, HR. At-Tirmidzi no. 2317 dan selainnya)
dari
Abu Hamzah
anas
bin Malik
Radhiyallahu ‘Anhu
pelayan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
dari
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda,
Tidak beriman (dengan sempurna)
salah seorang dari kalian
hingga
dia mencintai
untuk saudaranya
apa yang dia cintai
untuk dirinya sendiri.
(HR. Al-Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu pelayan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak beriman (dengan sempurna) salah seorang dari kalian hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu pelayan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak beriman (dengan sempurna) salah seorang dari kalian hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)
dari
Ibnu Mas’ud
Radhiyallahu ‘Anhu
ia berkata
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
Tidak halal
darah
seorang
Muslim
kecuali
karena salah satu
dari tiga hal:
orang yang berzina padahal sudah menikah
membunuh jiwa
dan orang yang meninggalkan agamanya
lagi memisahkan diri dari jamaah.
(HR. Al-Bukhari no. 6878 dan Muslim no. 1676)
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak halal darah seorang Muslim kecuali karena salah satu dari tiga hal: orang yang berzina padahal sudah menikah, membunuh jiwa, dan orang yang meninggalkan agamanya lagi memisahkan diri dari jamaah.” (HR. Al-Bukhari no. 6878 dan Muslim no. 1676
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak halal darah seorang Muslim kecuali karena salah satu dari tiga hal: orang yang berzina padahal sudah menikah, membunuh jiwa, dan orang yang meninggalkan agamanya lagi memisahkan diri dari jamaah.” (HR. Al-Bukhari no. 6878 dan Muslim no. 1676
dari
Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘Anhu
bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
Barangsiapa
yang beriman
kepada Allah
dan hari Akhir
maka berkatalah
yang baik
atau diam saja
Barangsiapa
yang beriman
kepada Allah
dan hari Akhir
maka memuliakanlah
tetangganya
Barangsiapa
yang beriman
kepada Allah
dan hari Akhir
maka memuliakanlah
tamunya.
(HR. Al-Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka berkatalah yang baik atau diam saja. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka memuliakanlah tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka memuliakanlah tamunya.” (HR. Al-Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka berkatalah yang baik atau diam saja. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka memuliakanlah tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka memuliakanlah tamunya.” (HR. Al-Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47)
dari
Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘Anhu
bahwa
seseorang
berkata
kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Berilah aku nasihat
Beliau menjawab
jangan
marah
Dia mengulangi
beberapa kali
dan beliau tetap menjawab
jangan
marah
(HR. Al-Bukhari no. 6116)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Berilah aku nasihat!” Beliau menjawab, “Jangan marah.” Dia mengulangi beberapa kali dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Al-Bukhari no. 6116)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Berilah aku nasihat!” Beliau menjawab, “Jangan marah.” Dia mengulangi beberapa kali dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Al-Bukhari no. 6116)
dari
Abu Ya’la
Syaddad
bin Aus
Radhiyallahu ‘Anhu
dari
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
Sesungguhnya
Allah
menetapkan
untuk berbuat baik
atas
segala
sesuatu
Maka, apabila
kalian membunuh
membunuhlah dengan cara yang baik
dan apabila
kalian menyembelih
menyembelilah dengan baik pula
Hendaklah
salah seorang dari kalian
menajamkan pisaunya
dan mempermudah
penyembelihan
(HR. Muslim no. 1955)
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘Anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menetapkan untuk berbuat baik atas segala sesuatu. Maka, apabila kalian membunuh membunuhlah dengan cara yang baik, dan apabila kalian menyembelih menyembelilah dengan baik pula. Hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan mempermudah penyembelihan.” (HR. Muslim no. 1955)
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘Anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menetapkan untuk berbuat baik atas segala sesuatu. Maka, apabila kalian membunuh membunuhlah dengan cara yang baik, dan apabila kalian menyembelih menyembelilah dengan baik pula. Hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan mempermudah penyembelihan.” (HR. Muslim no. 1955)
dari
Abu ‘Amr
ada yang berpendapat
Abu Amroh
Sufyan
bin Abdillah
Radhiyallahu ‘Anhu
ia berkata
aku berkata
wahai Rasulullah
Katakanlah
kepadaku
dalam islam
sebuah ucapan
yang tidak aku tanyakan lagi
kepada selain Anda
Beliau menjawab
katakanlah
aku beriman
kepada Allah
kemudian
istiqomahlah.
(HR. Muslim 38)
Dari Abu ‘Amr –ada yang berpendapat Abu Amroh– Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafi Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: aku berkata, “Wahai Rasulullah! Katakanlah kepadaku dalam Islam sebuah ucapan yang tidak aku tanyakan lagi kepada selain Anda.” Beliau menjawab, “Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah!’ kemudian istiqomahlah.’” (HR. Muslim 38)
-
dari
Abu Abdillah Jabir bin Abdillah Al-Anshari
Radhiyallahu ‘Anhuma
bahwa
seseorang
bertanya
kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
seraya berkata,
Bagaimana pendapat Anda
jika
aku shalat
berpuasa
Ramadhan
menghalalkan
yang halal,
mengharamkan
yang haram
dan aku tidak menambah
selain itu
apakah
aku akan masuk
Surga
Beliau menjawab
“Ya.”
(HR. Muslim no. 15)
dan makna
aku mengharamkan
yang haram
adalah “aku menjauhinya
dan makna
aku menghalalkan
yang halal
aku mengerjakannya
dengan menyakini
kehalalannya
Dari Abu Abdillah Jabir bin Abdillah Al-Anshari Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam seraya berkata, “Bagaimana pendapat Anda jika aku shalat wajib, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambah selain itu, apakah aku akan masuk Surga?” Beliau menjawab, “Ya.” (HR. Muslim no. 15)
Makna “aku mengharamkan yang haram” adalah “aku menjauhinya”, dan makna “aku menghalalkan yang halal” adalah “aku mengerjakannya dengan menyakini kehalalannya”.
Dari Abu Abdillah Jabir bin Abdillah Al-Anshari Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam seraya berkata, “Bagaimana pendapat Anda jika aku shalat wajib, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambah selain itu, apakah aku akan masuk Surga?” Beliau menjawab, “Ya.” (HR. Muslim no. 15)
Makna “aku mengharamkan yang haram” adalah “aku menjauhinya”, dan makna “aku menghalalkan yang halal” adalah “aku mengerjakannya dengan menyakini kehalalannya”.
dari
Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari
Radhiyallahu ‘Anhu
berkata
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda
Bersuci adalah
sebagian
dari iman
segala puji bagi Allah
memenuhi
timbangan
maha suci Allah
segala puji bagi Allah
memenuhi
atau
keduanya memenuhi
antara
langit
dan bumi
Shalat adalah
cahanya
sedekah adalah
bukti,
sabar adalah
lentera
dan Al-Qur`an adalah
hujjah
yang membelamu
atau yang melawanmu
setiap
manusia
memasuki
waktu pagi
dalam keadaan menjual dirinya,
lalu dia memerdekakannya
atau membinasakannya
(HR. Muslim. 223)
Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari Radhiyallahu ‘Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bersuci adalah sebagian dari iman. Alhamdulillah memenuhi timbangan. Subhanallah dan Alhamdulillah memenuhi –atau keduanya memenuhi– antara langit dan bumi. Shalat adalah cahanya, sedekah adalah bukti, sabar adalah lentera, dan Al-Qur`an adalah hujjah yang membelamu atau yang melawanmu. Setiap manusia memasuki waktu pagi dalam keadaan menjual dirinya, lalu dia memerdekakannya atau membinasakannya.” (HR. Muslim. 223)
Dari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asy’ari Radhiyallahu ‘Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bersuci adalah sebagian dari iman. Alhamdulillah memenuhi timbangan. Subhanallah dan Alhamdulillah memenuhi –atau keduanya memenuhi– antara langit dan bumi. Shalat adalah cahanya, sedekah adalah bukti, sabar adalah lentera, dan Al-Qur`an adalah hujjah yang membelamu atau yang melawanmu. Setiap manusia memasuki waktu pagi dalam keadaan menjual dirinya, lalu dia memerdekakannya atau membinasakannya.” (HR. Muslim. 223)
dari
Abu Dzar Al-Ghifari
Radhiyallahu ‘Anhu
dari
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
tentang hadis
yang diriwayatkan
dari
Rabb-nya
bahwa Dia
berfirman
wahai
hamba-Ku
sesungguhnya Aku
telah mengharamkan
kezhaliman
atas
diri-Ku
dan
menjadikannya
antara kalian
haram
maka janganlah
kalian saling menzhalimi
wahai
hamba-Ku
Setiap kalian
adalah orang yang sesat
kecuali
siapa
yang Aku beri petunjuk
maka mintalah petunjuk kepada-Ku
niscaya Aku beri kalian petunjuk
wahai
hamba-Ku
Setiap kalian
adalah lapar
kecuali
siapa
yang Aku beri makan
wahai
hamba-Ku
Setiap kalian
adalah telanjang
maka mintalah makan kepada-Ku
pasti Aku beri kalian makan
kecuali
siapa
yang Aku beri pakaian
maka mintalah kepada-Ku pakaian
pasti Aku akan beri kalian pakaian
wahai
hamba-Ku
Sesungguhnya kalian
melakukan dosa
di malam
dan
siang hari
sementara Aku
mengampuni
dosa-dosa
semuanya
maka mintalah ampun kepada-Ku
pasti Aku ampuni kalian
wahai
hamba-Ku
Sesungguhnya kalian
tidak akan
mampu menimpakan
bahaya kepada-Ku
dan tidak akan mampu memberi manfaat kepada-Ku.
wahai
hamba-Ku
Seandainya
sungguh
yang paling awal
dan
terakhir dari kalian
baik manusia
dan jin semuanya
berada
pada
yang paling bertakwa
hati
seorang
salah satu
dari kalian
tentu tidak akan
menambah
hal ini
kerajaan-Ku
sedikitpun.
wahai
hamba-Ku
Seandainya
sungguh
yang paling awal
dan
terakhir dari kalian
baik manusia
dan jin semuanya
berada
pada
yang paling durhaka
hati
seorang
salah satu
dari kalian
tentu tidak akan
mengurangi
dari
kerajaan-Ku
sedikitpun.
wahai
hamba-Ku
Seandainya
sungguh
yang paling awal
dan
terakhir dari kalian
baik manusia
dan jin semuanya
semuanya berada
di atas
bukit
salah seorang
lalu semuanya meminta kepada-Ku
lalu Aku beri
semua
permintaannya
maka hal itu
tidak akan
mengurangi
sedikitpun
apa yag ada
di sisi-Ku
kecuali
sekedar seperti
berkurangnya
jarum
jika
dimasukkan
samudra
wahai
hamba-Ku
Sesungguhnya
itu
adalah amal-amal kalian
yang Aku tulis
untuk kalian
kemudian
Aku sempurnakan
itu untuk kalian
Barangsiapa
yang mendapati
kebaikan
hendaklah ia memuji
Allah
dan
barangsiapa
yang mendapati
selain
itu
janganlah
ia mencela
kecuali
dirinya sendiri
(HR. Muslim no. 2557)
Dari Abu Dzar Al-Ghifari Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang hadits yang diriwayatkan dari Rabb-nya bahwa Dia berfirman, “Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan menjadikannya haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi. Hai hamba-hamba-Ku! Setiap kalian adalah orang yang sesat kecuali siapa yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku niscaya Aku beri kalian petunjuk. Hai hamba-hamba-Ku! Setiap kalian adalah lapar kecuali siapa yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, pasti Aku beri kalian makan. Hai hamba-hamba-Ku! Setiap kalian adalah telanjang kecuali siapa yang Aku beri pakaian, maka mintalah kepada-Ku pakaian, pasti Aku akan beri kalian pakaian. Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian melakukan dosa di malam dan siang hari sementara Aku mengampuni dosa-dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni kalian. Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian tidak akan mampu menimpakan bahaya kepada-Ku, dan tidak akan mampu memberi manfaat kepada-Ku. Hai hamba-hamba-Ku! Seandainya yang paling awal dan terakhir dari kalian baik jin dan manusia semuanya berada pada hati yang paling bertakwa salah seorang dari kalian, tentu tidak akan menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Hai hamba-hamba-Ku! Seandainya yang paling awal dan terakhir dari kalian baik jin dan manusia semuanya berada pada hati yang paling durhaka salah seorang dari kalian, tentu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun. Hai hamba-hamba-Ku! Seandainya yang paling awal dan terakhir dari kalian baik jin dan manusia semuanya berada di atas satu bukit, lalu semuanya meminta kepada-Ku, lalu Aku beri semua permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi sedikitpun apa yag ada di sisi-Ku, secuali sekedar seperti berkurangnya samudra jika jarum dimasukkan. Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya itu adalah amal-amal kalian yang Aku tulis untuk kalian kemudian Aku sempurnakan itu untuk kalian. Barangsiapa yang mendapati kebaikan hendaklah ia memuji Allah, dan barangsiapa yang mendapati selain itu janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri.” (HR. Muslim no. 2557)
Dari Abu Dzar Al-Ghifari Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang hadits yang diriwayatkan dari Rabb-nya bahwa Dia berfirman, “Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan menjadikannya haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi. Hai hamba-hamba-Ku! Setiap kalian adalah orang yang sesat kecuali siapa yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku niscaya Aku beri kalian petunjuk. Hai hamba-hamba-Ku! Setiap kalian adalah lapar kecuali siapa yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, pasti Aku beri kalian makan. Hai hamba-hamba-Ku! Setiap kalian adalah telanjang kecuali siapa yang Aku beri pakaian, maka mintalah kepada-Ku pakaian, pasti Aku akan beri kalian pakaian. Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian melakukan dosa di malam dan siang hari sementara Aku mengampuni dosa-dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni kalian. Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian tidak akan mampu menimpakan bahaya kepada-Ku, dan tidak akan mampu memberi manfaat kepada-Ku. Hai hamba-hamba-Ku! Seandainya yang paling awal dan terakhir dari kalian baik jin dan manusia semuanya berada pada hati yang paling bertakwa salah seorang dari kalian, tentu tidak akan menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Hai hamba-hamba-Ku! Seandainya yang paling awal dan terakhir dari kalian baik jin dan manusia semuanya berada pada hati yang paling durhaka salah seorang dari kalian, tentu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun. Hai hamba-hamba-Ku! Seandainya yang paling awal dan terakhir dari kalian baik jin dan manusia semuanya berada di atas satu bukit, lalu semuanya meminta kepada-Ku, lalu Aku beri semua permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi sedikitpun apa yag ada di sisi-Ku, secuali sekedar seperti berkurangnya samudra jika jarum dimasukkan. Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya itu adalah amal-amal kalian yang Aku tulis untuk kalian kemudian Aku sempurnakan itu untuk kalian. Barangsiapa yang mendapati kebaikan hendaklah ia memuji Allah, dan barangsiapa yang mendapati selain itu janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri.” (HR. Muslim no. 2557)
dari
Abu Dzar
Radhiyallahu ‘Anhu
juga
sesungguhnya
sekelompok manusia
dari
Sahabat
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
berkata
kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
wahai
Rasulullah
memborong
orang-orang
kaya
banyak pahala
Mereka shalat
seperti
kami shalat
mereka puasa
seperti
kami puasa
tetapi mereka bisa bersedekah
dengan kelebihan
harta mereka
Beliau bersabda
Bukankah
telah
menjadikan
-
untuk kalian
apa
yang bisa kalian sedekahkan
sesungguhnya
setiap
tasbih
adalah sedekah
setiap
takbir
adalah sedekah
setiap
tahmid
adalah sedekah
setiap
tahlil
adalah sedekah
setiap memerintah
yang ma'ruf
adalah sedekah
setiap melarang
dari
kemungkaran
adalah sedekah
dan
pada
senggama
salah seorang dari kalian
adalah sedekah
Mereka berkata
wahai
Rasulullah
benarkah
salah seorang dari kami
melampiaskan syahwatnya
lantas
baginya
mendapatkan
pahala
Dari Abu Dzar Radhiyallahu ‘Anhu: sekelompok manusia dari Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Ya Rasulullah! Orang-orang kaya memborong banyak pahala. Mereka shalat seperti kami shalat, mereka puasa seperti kami puasa, tetapi mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Beliau bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan untuk kalian apa yang bisa kalian sedekahkan? Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap memerintah yang ma’ruf adalah sedekah, setiap melarang kemungkaran adalah sedekah, dan pada senggama kalian ada sedekahnya pula.” Mereka berkata, “Ya Rasulullah! Benarkah salah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya lantas dia mendapat pahala?” Beliau menjawab, “Bagaimana menurut kalian, jika dia melampiaskannya pada yang haram, bukankah dia akan mendapat dosa? Begitu pula, jika dia melampiaskannya pada yang halal, maka dia mendapat pahala.” (HR. Muslim no. 1006)
.
dari
Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘Anhu
berkata
bersabda
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Setiap
persendian
manusia
padanya
bersedekah
Setiap
hari
terbit
di hari itu
matahari
engkau mendamaikan
antara
dua orang
adalah sedekah
engkau menolong
seseorang
untuk
menaiki
tunggangannya
ke atas
atau
menggangkutkan
barangnya
ke atas
tunggangannya
adalah sedekah
kalimat
yang baik
adalah sedekah
setiap
langkah
yang engkau ayunkan
menuju
shalat
adalah sedekah
engkau menyingkirkan
gangguan
dari
jalan
adalah sedekah
(HR. Al-Bukhari no. 2707 dan Muslim no. 1009)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Setiap persendian manusia wajib bersedekah setiap hari di mana matahari terbit di hari itu: engkau mendamaikan antara dua orang adalah sedekah, engkau menolong seseorang untuk menaiki tunggangannya atau menggangkutkan barangnya ke atas tunggangannya adalah sedekah, kalimat yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang engkau ayunkan menuju shalat adalah sedekah, engkau menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Al-Bukhari no. 2707 dan Muslim no. 1009)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Setiap persendian manusia wajib bersedekah setiap hari di mana matahari terbit di hari itu: engkau mendamaikan antara dua orang adalah sedekah, engkau menolong seseorang untuk menaiki tunggangannya atau menggangkutkan barangnya ke atas tunggangannya adalah sedekah, kalimat yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang engkau ayunkan menuju shalat adalah sedekah, engkau menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Al-Bukhari no. 2707 dan Muslim no. 1009)
dari
An-Nawwas bin Sam’an Al-Anshari
Radhiyallahu ‘Anhu
dari
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
kebaikan
mulia
akhlak
dan dosa adalah
apa
yang membuat sesak
dadamu
engkau tidak suka
mengetahui
atasnya
beberapa orang
(HR. Muslim no. 2553)
Dari An-Nawwas bin Sam’an Al-Anshari Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Kebaikan adalah akhlak yang mulia, dan dosa adalah apa yang membuat sesak dadamu dan engkau tidak suka orang lain mengetahuinya.” (HR. Muslim no. 2553)
Dari An-Nawwas bin Sam’an Al-Anshari Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Kebaikan adalah akhlak yang mulia, dan dosa adalah apa yang membuat sesak dadamu dan engkau tidak suka orang lain mengetahuinya.” (HR. Muslim no. 2553)
dan
dari
Wabishah bin Ma’bad
Radhiyallahu ‘Anhu
ia berkata
aku datang
kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
lalu beliau bersabda
engkau datang
untuk bertanya
tentang
kebaikan
dan dosa
Aku menjawab
iya
beliau bersabda
Tanyakan kepada
dirimu sendiri
kebaikan adalah
apa
tenang
yang membuat
jiwa
tentram
yang membuat
hati
dan dosa adalah
apa
yang menyesakkan
jiwa
dan membuat ragu
dada
meskipun
berfatwa kepadamu
manusia
dan berfatwa kepadamu
(Hadits hasan, kami meriwayatkannya dari Musnad Imam Ahmad bin Hanbal IV/228 dan Musnad Ad-Darimi II/245-246 dengan sanad hasan)
Dari Wabishah bin Ma’bad Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: aku datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu beliau bersabda, “Engkau datang untuk bertanya tentang kebaikan dan dosa?” Aku menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Tanyakan kepada dirimu sendiri. Kebaikan adalah apa yang membuat jiwa tenang dan apa yang membuat hati tentram, dan dosa adalah apa yang menyesakkan jiwa dan membuat ragu dada, meskipun manusia berfatwa kepadamu.” (Hadits hasan, kami meriwayatkannya dari Musnad Imam Ahmad bin Hanbal IV/228 dan Musnad Ad-Darimi II/245-246 dengan sanad hasan)
Dari Wabishah bin Ma’bad Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: aku datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu beliau bersabda, “Engkau datang untuk bertanya tentang kebaikan dan dosa?” Aku menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Tanyakan kepada dirimu sendiri. Kebaikan adalah apa yang membuat jiwa tenang dan apa yang membuat hati tentram, dan dosa adalah apa yang menyesakkan jiwa dan membuat ragu dada, meskipun manusia berfatwa kepadamu.” (Hadits hasan, kami meriwayatkannya dari Musnad Imam Ahmad bin Hanbal IV/228 dan Musnad Ad-Darimi II/245-246 dengan sanad hasan)
dari
Abu Najih Al-Irbadh bin Sariyah
Radhiyallahu ‘Anhu
dari
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
menasihati kami
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
dengan suatu nasihat
bergetar
yang menjadikan
hati
menangis
yang menjadikan
mata
lalu kami berkata
wahai
Rasulullah
Seolah-olah ini
adalah nasihat
perpisahan
maka berilah kami wasiat.
Beliau menjawab
Aku wasiatkan kepada kalian
untuk bertakwa
Kepada Allah
Azza wa Jalla
mendengar
dan
patuh
meskipun
yang menjadi pemimpin
atas kalian
seorang budak
maka sesungguhnya
Baransiapa
yang hidup
dari kalian
sepeninggalku
dia akan melihat
perbedaan
banyak sekali
Maka, hendaklah ia berpegang teguh
kepada sunnahku
dan
sunnah
Khulafaur
Rasyidin
yang terbimbing
Gigitlah
atasnya
dengan gigi geraham
Waspadalah kalian
yang baru
dari perkara
maka sesungguhnya
setiap
bid’ah
adalah sesat
(HR. Abu Dawud no. 4607 dan At-Tirmidzi no. 2676, dan dia berkata, “Hadits hasan shahih.”)
Dari Abu Najih Al-Irbadh bin Sariyah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menasihati kami dengan suatu nasihat yang menjadikan hati bergetar dan mata menangis, lalu kami berkata, “Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat perpisahan, maka berilah kami wasiat.” Beliau menjawab, “Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla, mendengar dan patuh meskipun yang menjadi pemimpin kalian seorang budak. Baransiapa yang hidup sepeninggalku, dia akan melihat banyak sekali perbedaan. Maka, hendaklah ia berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang terbimbing. Gigitlah ia dengan gigi geraham. Waspadalah kalian dari perkara yang baru dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud no. 4607 dan At-Tirmidzi no. 2676, dan dia berkata, “Hadits hasan shahih.”)
Dari Abu Najih Al-Irbadh bin Sariyah berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menasihati kami dengan suatu nasihat yang menjadikan hati bergetar dan mata menangis, lalu kami berkata, “Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat perpisahan, maka berilah kami wasiat.” Beliau menjawab, “Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla, mendengar dan patuh meskipun yang menjadi pemimpin kalian seorang budak. Baransiapa yang hidup sepeninggalku, dia akan melihat banyak sekali perbedaan. Maka, hendaklah ia berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang terbimbing. Gigitlah ia dengan gigi geraham. Waspadalah kalian dari perkara yang baru dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Abu Dawud no. 4607 dan At-Tirmidzi no. 2676, dan dia berkata, “Hadits hasan shahih.”)
dari
Mu’adz bin Jabal
Radhiyallahu ‘Anhu
ia berkata
aku berkata
wahai
Rasulullah
beritahu aku
amal yang bisa
memasukkanku
ke dalam Surga
dan menjauhkanku
dari
neraka
Beliau bersabda
Engkau telah
bertanya
tentang
masalah yang besar
Namun, itu adalah perkara
yang mudah
bagi
siapa
yang dimudahkan
oleh Allah
engkau menyembah
Allah
jangan
menyekutukan
pada-Nya
dengan apapun
mendirikan
shalat
mengeluarkan
zakat
berpuasa
Ramadhan
dan haji
ke Baitullah
Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: aku berkata, “Wahai Rasulullah, beritahu aku amal yang bisa memasukkanku ke dalam Surga dan menjauhkanku dari Neraka.” Beliau bersabda, “Engkau telah bertanya tentang masalah yang besar. Namun, itu adalah perkara yang mudah bagi siapa yang dimudahkan oleh Allah: engkau menyembah Allah jangan menyekutukan-Nya dengan apapun, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah.
Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: aku berkata, “Wahai Rasulullah, beritahu aku amal yang bisa memasukkanku ke dalam Surga dan menjauhkanku dari Neraka.” Beliau bersabda, “Engkau telah bertanya tentang masalah yang besar. Namun, itu adalah perkara yang mudah bagi siapa yang dimudahkan oleh Allah: engkau menyembah Allah jangan menyekutukan-Nya dengan apapun, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah.
kemudian
beliau bersabda
maukah
aku tunjukan kepadamu
pada
pintu-pintu
kebaikan
puasa adalah
perisai
sedekah
memadamkan
dosa
sebagaimana
memadamkan
air
api
dan shalatnya
seseorang
di
tengah
malam
Kemudian
beliau membaca ayat
Lambung
mereka jauh
dari
tempat tidurnya
hingga
firman-Nya
Sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
(QS. As-Sajdah [32]: 16-17)
Kemudian beliau bersabda, “Maukah kamu aku tunjukkan pintu-pintu kebajikan? Puasa adalah perisai, sedekah memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam.” Kemudian beliau membaca ayat, “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya …” hingga firman-Nya, “Sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah [32]: 16-17)
Kemudian beliau bersabda, “Maukah kamu aku tunjukkan pintu-pintu kebajikan? Puasa adalah perisai, sedekah memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam.” Kemudian beliau membaca ayat, “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya …” hingga firman-Nya, “Sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah [32]: 16-17)
Kemudian
beliau bersabda kembali
Maukah
kamu kuberitahu
pangkal
agama
tiangnya
dan puncak
tertingginya
Aku menjawab
Mau
wahai
utusan
-
bersabda
utusan
-
pokok
urusan
adalah Islam
tiangnya
adalah shalat
dan puncak
tertingginya
adalah jihad
Kemudian
beliau melanjutkan
Maukah
kamu kuberitahu
tentang kendali
itu
bagi semua
Saya menjawab
Mau
wahai
utusan
-
Beliau lalu memegang
lidahnya
dan bersabda
jagalah
untuknya
ini
Saya berkata
wahai
nabi
-
apakah
kita akan disiksa
karena
ucapan-ucapan
untuknya
Beliau menjawab
Celaka
kamu
Bukankah
banyak dari kalangan
manusia
yang tersungkur ke dalam
api Neraka
dengan
mukanya terlebih dahulu
dengan lehernya terlebih dahulu
dikarenakan
buah ucapan
lisannya
(HR. At-Tirmidzi no. 2616 dan berkata, “Hadits ini hasan shahih.”)
Kemudian beliau bersabda kembali, “Maukah kamu kuberitahu pangkal agama, tiangnya, dan puncak tertingginya?” Aku menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak tertingginya adalah jihad.” Kemudian beliau melanjutkan, “Maukah kamu kuberitahu tentang kendali bagi semua itu?” Saya menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Beliau lalu memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini.” Saya berkata, “Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa karena ucapan-ucapan kita?” Beliau menjawab, “Celaka kamu. Bukankah banyak dari kalangan manusia yang tersungkur ke dalam api Neraka dengan mukanya terlebih dahulu –dalam riwayat lain: dengan lehernya terlebih dahulu– itu gara-gara buah ucapan lisannya?” (HR. At-Tirmidzi no. 2616 dan berkata, “Hadits ini hasan shahih.”)
Kemudian beliau bersabda kembali, “Maukah kamu kuberitahu pangkal agama, tiangnya, dan puncak tertingginya?” Aku menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak tertingginya adalah jihad.” Kemudian beliau melanjutkan, “Maukah kamu kuberitahu tentang kendali bagi semua itu?” Saya menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Beliau lalu memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini.” Saya berkata, “Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa karena ucapan-ucapan kita?” Beliau menjawab, “Celaka kamu. Bukankah banyak dari kalangan manusia yang tersungkur ke dalam api Neraka dengan mukanya terlebih dahulu –dalam riwayat lain: dengan lehernya terlebih dahulu– itu gara-gara buah ucapan lisannya?” (HR. At-Tirmidzi no. 2616 dan berkata, “Hadits ini hasan shahih.”)
dari
Abu Tsa’labah Al-Khusyanni Jurtsum bin Nasyir
Radhiyallahu ‘Anhu
dari
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
Sesungguhnya
Allah
telah menetapkan
beberapa kewajiban
maka janganlah
engkau menyepelekannya
dan Dia telah menentukan
batasan-batasan
maka janganlah
engkau melanggarnya
dan Dia telah pula mengharamkan
beberapa hal
maka janganlah
engkau jatuh ke dalamnya
Dia juga mendiamkan
dari
beberapa hal
karena kasih sayangnya
kepada kalian
bukannya
lupa
maka janganlah
engkau membahasnya.
(Hadits hasan, HR. Ad-Daruquthni no. 4316 dan selainnya)
Dari Abu Tsa’labah Al-Khusyanni Jurtsum bin Nasyir Radhiyallahu ‘Anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menetapkan beberapa kewajiban maka janganlah engkau menyepelekannya, dan Dia telah menentukan batasan-batasan maka janganlah engkau melanggarnya, dan Dia telah pula mengharamkan beberapa hal maka janganlah engkau jatuh ke dalamnya. Dia juga mendiamkan beberapa hal –karena kasih sayangnya kepada kalian bukannya lupa– maka janganlah engkau membahasnya.” (Hadits hasan, HR. Ad-Daruquthni no. 4316 dan selainnya)
Dari Abu Tsa’labah Al-Khusyanni Jurtsum bin Nasyir Radhiyallahu ‘Anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menetapkan beberapa kewajiban maka janganlah engkau menyepelekannya, dan Dia telah menentukan batasan-batasan maka janganlah engkau melanggarnya, dan Dia telah pula mengharamkan beberapa hal maka janganlah engkau jatuh ke dalamnya. Dia juga mendiamkan beberapa hal –karena kasih sayangnya kepada kalian bukannya lupa– maka janganlah engkau membahasnya.” (Hadits hasan, HR. Ad-Daruquthni no. 4316 dan selainnya)
dari
Abul Abbas Sa’ad bin Sahl As-Sa’idi
Radhiyallahu ‘Anhu
berkata
datang
seseorang
kepada
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
lalu berkata
wahai
Rasulullah
Tunjukkanlah kepadaku
suatu
amal
yang apabila
aku mengerjakannya
mencintaiku
-
dan
mencintaiku
manusia
Beliau menjawab
zuhudlah
di dunia
akan mencintaiku
maka Allah
dan
zuhudlah
dari apa
yang ada
di tangan manusia
akan mencintaiku
manusia
(Hadits hasan, HR. Ibnu Majah no. 4102 dan selainnya dengan sanad yang hasan)
Dari Abul Abbas Sa’ad bin Sahl As-Sa’idi Radhiyallahu ‘Anhu berkata: seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah! Tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku kerjakan, maka Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku!” Beliau menjawab, “Zuhudlah di dunia maka Allah akan mencintaimu, dan zuhudlah dari apa yang ada di tangan manusia maka manusia akan mencintaimu.” (Hadits hasan, HR. Ibnu Majah no. 4102 dan selainnya dengan sanad yang hasan)
Dari Abul Abbas Sa’ad bin Sahl As-Sa’idi Radhiyallahu ‘Anhu berkata: seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah! Tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku kerjakan, maka Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku!” Beliau menjawab, “Zuhudlah di dunia maka Allah akan mencintaimu, dan zuhudlah dari apa yang ada di tangan manusia maka manusia akan mencintaimu.” (Hadits hasan, HR. Ibnu Majah no. 4102 dan selainnya dengan sanad yang hasan)
dari
Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinan Al-Khudri
Radhiyallahu ‘Anhu
bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
tidak boleh
membahayakan diri sendiri
dan
tidak boleh
membahayakan orang lain
Hadits hasan, HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad-Daraquthni no. 4540
dan
selain
keduanya
dengan sanadnya
serta diriwayatkan pula
oleh imam malik
Al-Muwaththa` no. 31
dalam
secara mursal
dari
Amr bin Yahya
dari
ayahnya
dari
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
tanpa menyebutkan
Abu Sa’id
dan baginya
mempunyai banyak jalan
yang saling menguatkan
salah satu
dengan yang lainnya
Dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinan Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan orang lain.” (Hadits hasan, HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad-Daraquthni no. 4540, dan selain keduanya dengan sanadnya, serta diriwayatkan pula oleh Malik dalam Al-Muwaththa` no. 31 secara mursal dari Amr bin Yahya dari ayahnya dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tanpa menyebutkan Abu Sa’id, tetapi ia memiliki banyak jalan periwayatan yang saling menguatkan satu sama lain)
Dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinan Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan orang lain.” (Hadits hasan, HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad-Daraquthni no. 4540, dan selain keduanya dengan sanadnya, serta diriwayatkan pula oleh Malik dalam Al-Muwaththa` no. 31 secara mursal dari Amr bin Yahya dari ayahnya dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tanpa menyebutkan Abu Sa’id, tetapi ia memiliki banyak jalan periwayatan yang saling menguatkan satu sama lain)
dari
Ibnu ‘Abbas
Radhiyallahu ‘Anhuma
bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
seandainya
dipenuhi
setiap manusia
tuntutannya
niscaya akan menuntut
orang-orang
harta
suatu kaum
dan
darah mereka
namun
bukti wajib
bagi
penuntut
dan
sumpah wajib
bagi
yang mengingkarinya
(Hadits hasan, HR. Al-Baihaqi no. 21201 dalam Al-Kubro seperti ini, sebagiannya diriwayatkan dalam Shahihain, Al-Bukhari no. 4552 dan Muslim no. 1711)
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Seandainya setiap manusia dipenuhi tuntutannya, niscaya orang-orang akan menuntut harta suatu kaum dan darah mereka. Namun, bukti wajib bagi penuntut dan sumpah wajib bagi yang mengingkarinya.” (Hadits hasan, HR. Al-Baihaqi no. 21201 dalam Al-Kubro seperti ini, sebagiannya diriwayatkan dalam Shahihain, Al-Bukhari no. 4552 dan Muslim no. 1711)
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Seandainya setiap manusia dipenuhi tuntutannya, niscaya orang-orang akan menuntut harta suatu kaum dan darah mereka. Namun, bukti wajib bagi penuntut dan sumpah wajib bagi yang mengingkarinya.” (Hadits hasan, HR. Al-Baihaqi no. 21201 dalam Al-Kubro seperti ini, sebagiannya diriwayatkan dalam Shahihain, Al-Bukhari no. 4552 dan Muslim no. 1711)
dari
Abu Sa’id Al-Khudri
Radhiyallahu ‘Anhu
ia berkata
aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
barangsiapa
melihat
dari kalian
kemungkaran
maka rubahlah
dengan tangannya
jika memang
tidak
bisa
maka dengan lisannya
jika memang
tidak
bisa
maka dengan hatinya
dan
itu merupakan
selemah-lemah
iman
(HR. Muslim no. 49)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, maka dengan lisannya. Jika tidak bisa, maka dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemah iman.” (HR. Muslim no. 49)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, maka dengan lisannya. Jika tidak bisa, maka dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemah iman.” (HR. Muslim no. 49)
dari
Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘Anhu
ia berkata
bersabda
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
janganlah
kalian saling mendengki
jangan saling (menyakiti dalam jual beli)
jangan saling marah
jangan saling membelakangi
dan
jangan
saling menjual
barang
yang sedang
ditawar
saudaranya
Jadilah
hamba Allah
yang bersaudara
Seorang Muslim
menjadi saudara
Muslim lainnya
tidak boleh
ia menzhaliminya
menelantarkannya
menipunya
dan menghinanya
takwa itu
di sini
beliau memberi isyarat
ke dadanya
tiga
kali
Cukuplah
seseorang
berdosa
jika ia menghina
saudaranya
yang Muslim
setiap
Muslim
atas
muslim lainnya
haram
darahnya
hartanya
dan kehormatannya
(HR. Muslim no. 2564)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Janganlah kalian saling mendengki, jangan saling tanajusy (menyakiti dalam jual beli), jangan saling marah, jangan saling membelakangi, dan jangan saling menjual barang yang sedang ditawar saudaranya. Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim menjadi saudara Muslim lainnya. Tidak boleh ia menzhaliminya, menelantarkannya, dan menghinanya. Takwa itu di sini –beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali–. Cukuplah berdosa seseorang jika ia menghina saudaranya yang Muslim. Setiap Muslim atas Muslim lainnya haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.’” (HR. Muslim no. 2564)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Janganlah kalian saling mendengki, jangan saling tanajusy (menyakiti dalam jual beli), jangan saling marah, jangan saling membelakangi, dan jangan saling menjual barang yang sedang ditawar saudaranya. Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim menjadi saudara Muslim lainnya. Tidak boleh ia menzhaliminya, menelantarkannya, dan menghinanya. Takwa itu di sini –beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali–. Cukuplah berdosa seseorang jika ia menghina saudaranya yang Muslim. Setiap Muslim atas Muslim lainnya haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.’” (HR. Muslim no. 2564)
dari
Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘Anhu
dari
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
Barangsiapa
yang menghilangkan
seorang mukmin
kesusahan
dari
kesusahan-kesusahan
dunia
akan menghilangkan
maka Allah
darinya
kesusahan
dari kesusahan-kesusahan
hari Kiamat
Barangsiapa
yang memberi kemudahan
atas
orang yang kesulitan (hutang)
maka Allah akan memberi kemudahan
baginya
di dunia
dan Akhirat
Barangsiapa
yang menempuh
perjalanan
mencari
dalam rangka
ilmu
maka Allah akan mudahkan
baginya
dengannya
jalan
menuju Surga
dan tidaklah
berkumpul
sekelompok orang
di dalam
salah satu Rumah
dari beberapa rumah
-
untuk membaca
Kitab Allah
dan saling mempelajarinya
di antara mereka
melainkan
akan turun
kepada mereka
ketenangan
meliputinya
rahmat
mengelilinginya
malaikat
dan Allah menyanjung namanya
pada malaikat
yang ada di sisi-Nya
Barangsiapa
yang lambat
dengannya
amalnya
maka tidak akan bisa dikejar
oleh nya
nasabnya
(HR. Muslim no. 2699 dengan lafazh ini)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia orang Mukmin, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari Kiamat. Barangsiapa yang memberi kemudahan orang yang kesulitan (hutang), maka Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan Akhirat. Allah senantiasa menolong hamba selagi dia menolong saudaranya. Barangsiapa yang menempuh perjalanan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Surga. Tidaklah berkumpul sekelompok orang di salah satu rumah Allah untuk membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, rahmat meliputinya, para Malaikat mengelilinginya, dan Allah menyanjung namanya kepada Malaikat yang ada di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak akan bisa dikejar oleh nasabnya.” (HR. Muslim no. 2699 dengan lafazh ini)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia orang Mukmin, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari Kiamat. Barangsiapa yang memberi kemudahan orang yang kesulitan (hutang), maka Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan Akhirat. Allah senantiasa menolong hamba selagi dia menolong saudaranya. Barangsiapa yang menempuh perjalanan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Surga. Tidaklah berkumpul sekelompok orang di salah satu rumah Allah untuk membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, rahmat meliputinya, para Malaikat mengelilinginya, dan Allah menyanjung namanya kepada Malaikat yang ada di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak akan bisa dikejar oleh nasabnya.” (HR. Muslim no. 2699 dengan lafazh ini)
dari
Ibnu ‘Abbas
Radhiyallahu ‘Anhuma
dari
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
tentang hadits
yang beliau riwayatkan
dari
Rabb-nya
Tabaraka
wa Ta’ala
Beliau bersabda
Sesungguhnya
-
menulis
kebaikan-kebaikan
dan keburukan-keburukan
kemudian
menjelaskan
hal ini
maka barangsiapa
yang berniat
melakukan kebaikan
lalu tidak
mengerjakannya
maka Allah menulis itu
di sisi-Nya
sebagai satu kebaikan
yang sempurna
dan jika
Dia berniat
mengerjakan kebaikan
lalu mengerjakannya
maka Allah menulis itu
di sisi-Nya
sepuluh
kebaikan
hingga
tujuh ratus
lipat
hingga
perlipatan
yang banyak
dan jika
Dia berniat
melakukan keburukan
lalu tidak
jadi mengerjakannya
maka Allah menulis itu
di sisi-Nya
sebagai satu kebaikan
yang sempurna
dan jika
Dia berniat
melakukan keburukan
lalu mengerjakannya
maka Allah menulis itu
keburukan
sebagai satu
(HR. Al-Bukhari no. 6491 dan Muslim no. 131 )
di dalam
di kitab shahih keduanya
dengan lafazh ini
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang hadits yang beliau riwayatkan dari Rabb-nya Tabaraka wa Ta’ala. Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan lalu tidak mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat hingga perlipatan yang banyak. Jika dia berniat melakukan keburukan lalu tidak jadi mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat melakukan keburukan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu sebagai satu keburukan.” (HR. Al-Bukhari no. 6491 dan Muslim no. 131 di kitab shahih keduanya dengan lafazh ini)
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang hadits yang beliau riwayatkan dari Rabb-nya Tabaraka wa Ta’ala. Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan lalu tidak mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat hingga perlipatan yang banyak. Jika dia berniat melakukan keburukan lalu tidak jadi mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat melakukan keburukan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu sebagai satu keburukan.” (HR. Al-Bukhari no. 6491 dan Muslim no. 131 di kitab shahih keduanya dengan lafazh ini)
dari
Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘Anhu
berkata
bersabda
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
sesungguhnya
-
Ta’ala
berfirman
barangsiapa
yang menyakiti
waliku
maka Aku bernar-benar
mengumumkan
perang kepadanya
dan tidaklah
mendekat
kepadaku
hamba-ku
dengan sesuatu
yang paling Aku cintai
selain
apa yang Aku wajibkan
baginya
dan apa
senantiasa
hamba-Ku
mendekat
kepada-Ku
dengan amalan sunnah
sehingga
Aku mencintainya
kemudian apabila
aku telah mencintainya
aku menjadi
pendengarannya
yang
yang ia gunakan untuk mendengar
penglihatannya
yang
ia gunakan untuk melihat
tangannya
yang
ia gunakan untuk berbuat
dan kakinya
yang
ia gunakan untuk berjalan
dan jika
meminta kepadaku
pasti aku beri
dan jika
meminta perlindungan kepada-Ku
pasti aku lindungi
(HR. Al-Bukhari no. 6502)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Barangsiapa yang menyakiti waliku, maka Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang paling Aku cintai selain apa yang Aku wajibkan baginya. Hamba-Ku senantiasa mendekat kepada-Ku dengan amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Apabila aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku, pasti aku beri. Jika dia meminta perlindungan kepada-Ku pasti aku lindungi.’” (HR. Al-Bukhari no. 6502)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Barangsiapa yang menyakiti waliku, maka Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang paling Aku cintai selain apa yang Aku wajibkan baginya. Hamba-Ku senantiasa mendekat kepada-Ku dengan amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Apabila aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku, pasti aku beri. Jika dia meminta perlindungan kepada-Ku pasti aku lindungi.’” (HR. Al-Bukhari no. 6502)
dari
Ibnu ‘Abbas
Radhiyallahu ‘Anhuma
bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
sesungguhnya
-
mengampuni
untuk-Ku
dari
umatku
kekeliruan
lupa
dan apa
yang dipaksakan
kepadanya
(Hadits hasan, HR. Ibnu Majah no. 2045, Al-Baihaqi VII/356, dan selainnya)
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah mengampuni umatku untuku: kekeliruan, lupa, dan apa yang dipaksakan kepadanya.” (Hadits hasan, HR. Ibnu Majah no. 2045, Al-Baihaqi VII/356, dan selainnya)
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah mengampuni umatku untuku: kekeliruan, lupa, dan apa yang dipaksakan kepadanya.” (Hadits hasan, HR. Ibnu Majah no. 2045, Al-Baihaqi VII/356, dan selainnya)
dari
Ibnu ‘Umar
Radhiyallahu ‘Anhuma
berkata
memegang
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
kedua pundakku
lalu bersabda
jadilah engkau
di dunia
seperti orang
asing
atau
seorang musafir
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhuma berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memegang kedua pundakku, lalu bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang musafir.”
Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhuma berkata, “Jika kamu memasuki sore hari, maka jangan menunggu pagi hari. Jika kamu memasuki pagi hari, maka jangan menunggu sore hari. Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Al-Bukhari no. 6416)
Dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhuma berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memegang kedua pundakku, lalu bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang musafir.”
Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhuma berkata, “Jika kamu memasuki sore hari, maka jangan menunggu pagi hari. Jika kamu memasuki pagi hari, maka jangan menunggu sore hari. Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Al-Bukhari no. 6416)
adalah
Ibnu ‘Umar
Radhiyallahu ‘Anhuma
berkata
jika
kamu memasuki sore hari
maka jangan menunggu
pagi hari
dan jika
memasuki pagi hari
maka jangan menunggu
sore hari
Manfaatkanlah
dari
sehatmu
sakitmu
dan dari
hidupmu
sebelum matimu
(HR. Al-Bukhari no. 6416)
Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhuma berkata, “Jika kamu memasuki sore hari, maka jangan menunggu pagi hari. Jika kamu memasuki pagi hari, maka jangan menunggu sore hari. Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Al-Bukhari no. 6416)
Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘Anhuma berkata, “Jika kamu memasuki sore hari, maka jangan menunggu pagi hari. Jika kamu memasuki pagi hari, maka jangan menunggu sore hari. Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Al-Bukhari no. 6416)
dari
Abu Muhammad Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash
Radhiyallahu ‘Anhuma
berkata
bersabda
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Tidak beriman
seorang dari kalian
hingga
hawa nafsunya
mengikuti
apa
yang aku bawa
(Hadits hasan shahih, kami meriwayatkannya dari kitab Al-Hujjah dengan sanad shahih)
Dari Abu Muhammad Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘Anhuma berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak beriman seorang dari kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.” (Hadits hasan shahih, kami meriwayatkannya dari kitab Al-Hujjah dengan sanad shahih)
Dari Abu Muhammad Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘Anhuma berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak beriman seorang dari kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.” (Hadits hasan shahih, kami meriwayatkannya dari kitab Al-Hujjah dengan sanad shahih)
dari
Anas bin Malik
Radhiyallahu ‘Anhu
berkata
aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
Allah Tabarak wa Ta’ala berfirman
wahai
anak Adam
Sesungguhnya selagi engkau
berdoa kepada-Ku
dan berharap kepada-Ku
Aku ampuni
bagimu
yang
ada
padamu
dan aku tidak peduli
wahai
anak Adam
seandainya
membumbung
dosa-dosamu
sepenuh
langit
kemudian
engkau meminta ampunan kepada-Ku
pasti Aku ampuni
wahai
anak Adam
sesungguhnya
Seandainya engkau
mendatangi-Ku
sepenuh
bumi
dengan dosa
kemudian
engkau menemui-Ku
tanpa menyekutukan-Ku
dengan apapun
pasti Aku akan menemuimu
dengan sepenuh bumi
ampunan
(HR. At-Tirmidzi no. 3540 dan berkata, “hadits hasan shahih.”)
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah Tabarak wa Ta’ala berfirman, ‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selagi engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni dosa yang ada padamu dan aku tidak peduli. Hai anak Adam! Seandainya dosa-dosamu membumbung sepenuh langit, kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni. Hai anak Adam! Seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemui-Ku tanpa menyekutukan-Ku dengan apapun, pasti Aku akan menemuimu dengan sepenuh bumi ampunan.” (HR. At-Tirmidzi no. 3540 dan berkata, “hadits hasan shahih.”)
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah Tabarak wa Ta’ala berfirman, ‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selagi engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni dosa yang ada padamu dan aku tidak peduli. Hai anak Adam! Seandainya dosa-dosamu membumbung sepenuh langit, kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni. Hai anak Adam! Seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemui-Ku tanpa menyekutukan-Ku dengan apapun, pasti Aku akan menemuimu dengan sepenuh bumi ampunan.” (HR. At-Tirmidzi no. 3540 dan berkata, “hadits hasan shahih.”)
dari
Ibnu Abbas
Radhiyallahu ‘Anhuma
dia berkata
bersabda
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Berikanlah
warisan
kepada orang yang berhak
jika masih
ada sisa
warisan
maka diberikan kepada
seorang
laki-laki
yang paling dekat dengan mayit
(HR. Al-Bukhari no. 6732 dan Muslim no. 1615)
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Berikanlah warisan kepada orang yang berhak. Jika masih ada sisa, maka diberikan kepada laki-laki yang paling dekat dengan mayit.” (HR. Al-Bukhari no. 6732 dan Muslim no. 1615)
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Berikanlah warisan kepada orang yang berhak. Jika masih ada sisa, maka diberikan kepada laki-laki yang paling dekat dengan mayit.” (HR. Al-Bukhari no. 6732 dan Muslim no. 1615)
dari
‘Aisyah
Radhiyallahu ‘Anha
dari
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
susuan itu
mengharamkan
seperti pengharaman
karena sebab kelahiran
(HR. Al-Bukhari no. 3105 dan Muslim no. 1444)
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Susuan bisa menjadikan mahrom seperti halnya kelahiran.” (HR. Al-Bukhari no. 3105 dan Muslim no. 1444)
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Susuan bisa menjadikan mahrom seperti halnya kelahiran.” (HR. Al-Bukhari no. 3105 dan Muslim no. 1444)
dari
Jabir bin Abdillah
Radhiyallahu ‘Anhuma
sesungguhnya beliau
telah mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
pada tahun
penaklukan
pada kota mekah
bersabda
sesungguhnya
-
dan Rasul-Nya
telah mengharamkan
jual beli
khamr
bangkai
babi
dan berhala
Dikatakan kepada beliau
wahai
Rasulullah
bagaimana dengan
lemak
bangkai
karena ia
mengecat
digunakan untuk
perahu-perahu
meminyaki
digunakan untuk
kulit
dan dimanfaatkan
manusia untuk minyak lentera
Rasulullah bersabda
tidak boleh
ia
haram
Kemudian
bersabda
Rasulullah
setelah itu
semoga Allah membinasakan
kaum yahudi
sesungguhnya
-
telah mengharamkan
atas mereka (bangkai)
lemak
kemudian mereka cairkan
serta mereka jual
dan mereka memakan
hasil
penjualannya
(HR. Al-Bukhari no. 2236 dan Muslim no. 1581)
Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhuma, dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata di Mekkah pada tahun Fathu Makkah: “Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan jual beli khamr, bangkai, babi dan berhala.” Dikatakan kepada beliau: “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan lemak bangkai, karena ia digunakan untuk cat perahu-perahu, digunakan untuk meminyaki kulit, dan dimanfaatkan manusia untuk minyak lentera?” Rasulullah berkata: “Tidak boleh, ia haram.” Kemudian Rasulullah bersabda setelah itu: “Semoga Allah membinasakan Yahudi, sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas mereka lemak bangkai kemudian mereka cairkan serta mereka jual dan mereka memakan hasil penjualannya.” (HR. Al-Bukhari no. 2236 dan Muslim no. 1581)
Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhuma, dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata di Mekkah pada tahun Fathu Makkah: “Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan jual beli khamr, bangkai, babi dan berhala.” Dikatakan kepada beliau: “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan lemak bangkai, karena ia digunakan untuk cat perahu-perahu, digunakan untuk meminyaki kulit, dan dimanfaatkan manusia untuk minyak lentera?” Rasulullah berkata: “Tidak boleh, ia haram.” Kemudian Rasulullah bersabda setelah itu: “Semoga Allah membinasakan Yahudi, sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas mereka lemak bangkai kemudian mereka cairkan serta mereka jual dan mereka memakan hasil penjualannya.” (HR. Al-Bukhari no. 2236 dan Muslim no. 1581)
dari
Abu Burdah
dari
bapaknya
Abu Musa Al- Asy’ari
Radhiyallahu ‘Anhuma
bahwa
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
mengutusnya
ke
Yaman
dan ia bertanya
kepada beliau
tentang minuman
yang dibuat
di Yaman
Beliau bertanya
Apa itu?
Abu Musa berkata:
Bit’u
dan Mizru
ditanyakan
kepada Abu Burdah
Apa itu Bit’u?
Dia menjawab:
sari pati
madu
dan adapun Mizru adalah
sari pati
gandum
Maka Rasulullah bersabda:
semua
yang memabukkan adalah
haram
(HR. Al-Bukhari no. 4343)
Dari Abu Burdah dari bapaknya yakni Abu Musa Al- Asy’ari Radhiyallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengutusnya ke Yaman dan ia bertanya kepada beliau tentang minuman yang dibuat di Yaman. Beliau bertanya: “Apa itu?” Abu Musa berkata: “Bit’u dan Mizru.” Ditanyakan kepada Abu Burdah: “Apa itu Bit’u?” Dia menjawab: “Saripati madu dan adapun Mizru adalah saripati gandum.” Maka Rasulullah bersabda: “Semua yang memabukkan adalah haram.” (HR. Al-Bukhari no. 4343)
Dari Abu Burdah dari bapaknya yakni Abu Musa Al- Asy’ari Radhiyallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengutusnya ke Yaman dan ia bertanya kepada beliau tentang minuman yang dibuat di Yaman. Beliau bertanya: “Apa itu?” Abu Musa berkata: “Bit’u dan Mizru.” Ditanyakan kepada Abu Burdah: “Apa itu Bit’u?” Dia menjawab: “Saripati madu dan adapun Mizru adalah saripati gandum.” Maka Rasulullah bersabda: “Semua yang memabukkan adalah haram.” (HR. Al-Bukhari no. 4343)
dari
Miqdam bin Ma’di Karib
Radhiyallahu ‘Anhu:
berkata
aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda
tidaklah
seorang anak Adam memenuhi
satu tempat
yang lebih jelek
dari
(memenuhi) perutnya
Cukuplah
bagi anak Adam
makanan
yang bisa menegakkan
tulang punggungnya
jika
harus
lebih dari itu
maka sepertiga
untuk makanannya
dan sepertiga
untuk minumannya
dan sepertiga
untuk nafasnya.
(HR. Imam Ahmad no. 17186, At-Tirmidzi no. 2380, Ibnu Majah no. 3349, dan At-Tirmidzi berkata: hadits hasan)
Dari Miqdam bin Ma’di Karib Radhiyallahu ‘Anhu: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata: “Tidaklah seorang anak Adam memenuhi satu tempat yang lebih jelek dari (memenuhi) perutnya. Cukuplah bagi anak Adam makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya, jika harus (lebih dari itu) maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Imam Ahmad no. 17186, At-Tirmidzi no. 2380, Ibnu Majah no. 3349, dan At-Tirmidzi berkata: hadits hasan)
Dari Miqdam bin Ma’di Karib Radhiyallahu ‘Anhu: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata: “Tidaklah seorang anak Adam memenuhi satu tempat yang lebih jelek dari (memenuhi) perutnya. Cukuplah bagi anak Adam makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya, jika harus (lebih dari itu) maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Imam Ahmad no. 17186, At-Tirmidzi no. 2380, Ibnu Majah no. 3349, dan At-Tirmidzi berkata: hadits hasan)
dari
Abdullah bin Amr
Radhiyallahu ‘Anhu
dari
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda:
Empat perkara
barangsiapa
yang ada
padanya keempat perkara tersebut
maka ia munafik
jika
ada padanya
satu perangai
diantara perangai tersebut
berarti ada padanya
satu perangai
dari
kemunafikan
sampai
mau meninggalkannya
seorang
yang jika
bicara
dusta
jika
membuat janji
tidak menepatinya
jika
berselisih
melampui batas
dan jika
perjanjian
mengkhianatinya
(HR. Al-Bukhari no. 34 dan Muslim no. 58)
Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Empat perkara, barangsiapa yang ada padanya keempat perkara tersebut maka ia munafik. Jika ada padanya satu diantara perangai tersebut berarti ada padanya satu perangai kemunafikan sampai mau meninggalkannya: (1) seorang yang jika bicara dusta, (2) jika membuat janji tidak menepatinya, (3) jika berselisih melampui batas, dan (4) jika melakukan perjanjian mengkhianatinya.” (HR. Al-Bukhari no. 34 dan Muslim no. 58)
Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Empat perkara, barangsiapa yang ada padanya keempat perkara tersebut maka ia munafik. Jika ada padanya satu diantara perangai tersebut berarti ada padanya satu perangai kemunafikan sampai mau meninggalkannya: (1) seorang yang jika bicara dusta, (2) jika membuat janji tidak menepatinya, (3) jika berselisih melampui batas, dan (4) jika melakukan perjanjian mengkhianatinya.” (HR. Al-Bukhari no. 34 dan Muslim no. 58)
dari
Umar bin Khaththab
Radhiyallahu ‘Anhu
dari
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
beliau bersabda:
Jika kalian
bertawakal
kepada Allah
dengan sebenar-benar
tawakal
niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian
sebagaimana
memberi rezeki
kepada burung
Ia keluar di pagi hari
dalam keadaan lapar
dan pulang di sore hari
dalam keadaan kenyang
(HR. Imam Ahmad no. 205, At-Tirmidzi no. 2344, An-Nasai no. 11805, Ibnu Majah no. 4164, dan At-Tirmidzi berkata: hadits shahih)
Dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana memberi rezeki kepada burung. Ia keluar di pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Imam Ahmad no. 205, At-Tirmidzi no. 2344, An-Nasai no. 11805, Ibnu Majah no. 4164, dan At-Tirmidzi berkata: hadits shahih)
Dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘Anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana memberi rezeki kepada burung. Ia keluar di pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Imam Ahmad no. 205, At-Tirmidzi no. 2344, An-Nasai no. 11805, Ibnu Majah no. 4164, dan At-Tirmidzi berkata: hadits shahih)
dari
Abdullah bin Busr
Radhiyallahu ‘Anhu
ia berkata:
datang
kepada Nabi SAW
seorang laki-laki
lalu berkata:
wahai
Rasulullah
syariat
Islam itu
terasa
banyak
bagiku
maka (ajarilah aku) satu bab (ilmu)
yang menyeluruh
yang akan kupegang teguh?
Beliau bersabda:
senantiasa
Lisanmu
terus-menerus
berdzikir
kepada Allah Azza wa Jalla.
(HR. Imam Ahmad no. 17680 dengan lafazh ini)
Dari Abdullah bin Busr Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: seorang laki-laki datang lalu berkata: “Wahai Rasulullah, syariat Islam itu terasa banyak bagiku, maka (ajarilah aku) satu bab (ilmu) yang menyeluruh yang akan kupegang teguh?” Beliau bersabda: “Lisanmu terus-menerus berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla.” (HR. Imam Ahmad no. 17680 dengan lafazh ini)
Dari Abdullah bin Busr Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: seorang laki-laki datang lalu berkata: “Wahai Rasulullah, syariat Islam itu terasa banyak bagiku, maka (ajarilah aku) satu bab (ilmu) yang menyeluruh yang akan kupegang teguh?” Beliau bersabda: “Lisanmu terus-menerus berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla.” (HR. Imam Ahmad no. 17680 dengan lafazh ini)